TV Rusia: Pemakaman Ratu Elizabeth Jadi Saat Tepat Luncurkan Nuklir

CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2022 16:36 WIB
Foto ilustrasi bom nuklir. (REUTERS/Handout .)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang penyiar stasiun televisi Rusia mengatakan Moskow seharusnya memanfaatkan momen pemakaman Ratu Elizabeth II meluncurkan serangan rudal nuklir ke Inggris.

Komentar itu muncul saat Olga Skabeyeva mengisi program 60 Minutes di kanal Russia-1. Program ini kerap menyerukan serangan balasan ke negara Barat atas dukungan mereka ke Ukraina.

Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden ditanya soal pesan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Ketika itu, ia mendapat pertanyan apakah senjata pemusnah massal bisa membantu Rusia memenangkan perang di Ukraina.

"Jangan, jangan, jangan," kata Biden.

Biden melanjutkan bahwa hal tersebut akan memicu konsekuensi lebih mengerikan.

Anggota parlemen dan komandan tentara Rusia, Andrey Gurulyov, meremehkan seruan Biden untuk tak menggunakan senjata pemusnah massal.

Gurulyov tampaknya mengabaikan ancaman serangan nuklir Rusia apa pun terhadap Ukraina dengan menyarankan target lain akan lebih mungkin terjadi.

"Apakah Anda mendengar semua omong kosong yang dia [Biden] sampaikan?" kata Gurylov.

"Mengapa kita harus mengebom Ukraina dan Jerman ketika ada Inggris, akar kejahatan?"

Skabeyeva menyela, "Kita seharusnya melakukan hari ini. Semua orang terbaik ada di sana untuk pemakaman."

Para pemimpin dan pejabat dari seluruh dunia berkumpul di London untuk memberi penghormatan kepada ratu pada 19 September lalu.

Setelah ratu meninggal, Inggris menerapkan berkabung nasional untuk menghormati mendiang Elizabeth II.

Jurnalis dan pengamat Rusia, Julia Davis, menulis percakapan mereka di Twitter.

"[Skabeyava] mengatakan Moskow seharusnya melakukan serangan nuklir pada hari Senin, karena banyak orang penting hadir untuk pemakaman Ratu," tulis dia.

Newsweek telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Inggris untuk memberikan komentar. Namun, mereka tak segera merespons.

Di sisa percakapan, Gurulyov mengulangi penggambaran akibat buruk yang akan dihadapi Inggris jika terjadi serangan nuklir.

"Apakah mereka akan mempertahankan Pasal 5 mereka [soal perjanjian kolektif NATO]?" katanya kepada Skabayeva.

"Tak akan ada yang tersisa. Apa yang mereka sebut pulau yang tak tergoyahkan? Kami akan mengguncangnya."

Co-anchor 60 Minutes, Evgeny Popov, kemudian menyela.

"Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa Inggris Raya juga memiliki senjata nuklir," kata dia.

Gurulyov kemudian merespons hulu ledak Inggris bisa, "Langsung dihancurkan [dan bahwa] kami jauh lebih kuat dalam hal itu."

Pada Agustus lalu, Gurulyov juga pernah mengatakan Putin harus meluncurkan serangan rudal ke Inggris yang akan menjadi akhir dari Kerajaan Inggris.

(isa/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK