Menlu Rusia Beberkan Tujuan Putin Caplok Wilayah Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2022 19:24 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, membeberkan tujuan V Presiden Vladimir Putin mencaplok empat wilayah di Donbas, Ukraina.
Menlu Rusia, Sergei Lavrov, membeberkan tujuan Presiden Vladimir Putin caplok wilayah Ukraina. (AFP/WILLY KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, membeberkan tujuan Presiden Vladimir Putin mencaplok empat wilayah di Donbas, Ukraina.

Pernyataan itu diungkapkan Lavrov dalam wawancara eksklusif kepada News Week jelang gelaran referendum di Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan aksi mereka untuk memelihara rezim Neo-Nazi Russofobia di Ukraina, menyebarkan peralatan militer dan mengubah wilayah menjadi batu loncatan untuk menahan Rusia, Barat tidak memberi kami pilihan selain melakukan operasi militer khusus (menginvasi Ukraina)," ujar Lavrov seperti dikutip dari News Week.

"Tujuan kami jelas sekali: melindungi penduduk Donbas, menghapus ancaman terhadap keamanan Rusia, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. Semuanya tetap relevan dan akan tercapai, tak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan," kata Lavrov, menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

Dalam kesempatan itu, Lavrov mengklaim bahwa Rusia berhasil membebaskan wilayah Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

"Kehidupan damai mulai terbentuk di wilayah itu. Meski ada pengeboman dan sabotase terus-menerus, perbaikan dan restorasi terus dilakukan untuk infrastruktur sipil dan area perumahan," tutur Lavrov.

"Gedung-gedung sekolah, perumahan, rumah sakit, dan institusi kebudayaan terus dibangun," ucapnya lagi.

Lavrov kemudian mengatakan Barat dipimpin Amerika Serikat selalu terobsesi mengalahkan Rusia di medan pertempuran.

"AS dan sekutunya siap mengorbankan Ukraina demi tujuan geopolitik mereka. Untuk mencapai tujuan itu, mereka memenuhi negara tersebut (Ukraina) dengan senjata-senjata sehingga menyebabkan eskalasi dan konflik," tutur Lavrov.

(bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER