Jurnalis kawakan CNN, Christiane Amanpour, batal mewawancarai Presiden Iran, Ebrahim Raisi, karena menolak ketika disuruh memakai hijab.
Insiden ini terjadi ketika Amanpour hendak mewawancarai Raisi di sela kunjungan sang presiden ke Amerika Serikat untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Presiden, kata ajudannya, menyuruh saya memakai hijab karena sekarang bulan suci Muharram dan Safar. Saya menolak dengan halus," kata Amanpour melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amanpour menjelaskan kepada ajudan itu bahwa wawancara ini dilaksanakan di New York, tempat yang tak pernah punya tradisi memakai hijab.
"Saya menyoroti bahwa tak pernah ada presiden Iran yang mewajibkan hal tersebut kala saya mewawancarai mereka di luar Iran," ujarnya.
Ajudan Raisi kemudian mengatakan tak bakal ada wawancara jika Amanpour tidak mau menggunakan hijab.
"Jadi kami pergi. Wawancaranya tidak terjadi. Mengingat protes terus berlangsung di Iran dan masyarakat terbunuh, merupakan momen penting untuk berbicara dengan Presiden Raisi."
Iran memang sedang diterjang gelombang protes sejak beberapa hari lalu karena kematian Mahsa Amini usai ditangkap polisi moral.
Amini ditangkap karena dianggap tak memakai hijab dengan layak. Beberapa hari setelah ditangkap, Amini meninggal dunia.
Warga pun langsung turun ke jalan. Petugas keamanan menanggapi protes ini dengan pistol, gas air mata, hingga meriam air. Hingga kini, 17 orang tewas dalam demonstrasi di berbagai penjuru Iran.
(pwn/has)