Sepekan Demo 'Berdarah' Protes Kematian Amini di Iran, 36 Orang Tewas

CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2022 16:09 WIB
Demonstrasi 'berdarah' di Iran tewaskan 36 orang dalam sepekan. (AP/Francisco Seco)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setidaknya 36 orang tewas kala demonstrasi 'berdarah' semakin membara di Iran dalam sepekan.

Protes ini muncul usai seorang wanita Kurdi bernama Mahsa Amini meninggal setelah ditangkap polisi moral karena tak memakai hijab.

"Pada hari ketujuh #ProtesIran, pejabat mengaku setidaknya ada 17 kematian, sementara sumber independen mengatakan 36 [tewas]," demikian pernyataan Pusat Hak Asasi Manusia di Iran (CHRI), dalam unggahan Twitter pada Kamis (22/9).

Pernyataan itu lalu berucap, "Berekspetasi angka akan naik. Pemimpin dunia harus menekan pejabat Iran untuk mengizinkan protes tanpa ditindak kekuatan mematikan."

Selain itu, CHRI turut menyoroti respons pemerintah Iran yang menggunakan kekerasan kepada pedemo.

"Pemerintah merespons dengan amunisi langsung, peluru tajam, dan gas air mata, berdasarkan sejumlah video yang dirilis di media sosial, yang juga menunjukkan pedemo berdarah parah," bunyi pernyataan CHRI.

Sebagaimana diberitakan AFP, Amini (22), meninggal pada pekan lalu setelah ia ditangkap polisi moral Iran. Amini dinilai tak menggunakan hijab dengan sesuai.

Kematian Amini lalu memercikkan kemarahan dalam masyarakat Iran. Protes kemudian muncul di sebagian besar pusat kota Iran, seperti Isfahan, Mashhad, Rasht, dan Saqez.

Beberapa foto menunjukkan pedemo membakar gambar pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan mantan Komando Pasukan Revolusi Iran Qasem Soleimani.

Merespons demonstrasi ini, petugas keamanan Iran meluncurkan gas air mata, meriam air, peluru tajam, dan menggunakan senapan burung.

Sementara itu, pedemo melempari petugas dengan batu, membakar kantor polisi, dan meneriakkan slogan anti-pemerintah.

(pwn/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK