AS-Korsel-Jepang Latihan Militer, Korut Balas dengan Rudal Balistik

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Okt 2022 09:38 WIB
Korea Utara ketika meluncurkan rudal balistik pada 13 September lalu. Pada akhir pekan ini, Korut juga kembali luncurkan 2 rudal balistik. (AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara disebut telah menembakkan dua rudal balistik pada Sabtu (1/10) waktu setempat. Peluncuran ini merupakan kali keempat yang dilakukan Korut pada pekan ini. 

Peluncuran rudal ini bertepatan ketika Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat tengah latihan militer bersama untuk meningkatkan pertahanan melawan Pyongyang.

Jepang juga mengonfirmasi peluncuran dua rudal balistik Korea Utara ini. Mereka mengatakan rudal itu tampaknya telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Wakil menteri pertahanan Jepang, Toshiro Ino mengatakan rudal itu "tampaknya terbang dalam lintasan yang tidak teratur".

"Korea Utara telah mengulangi peluncuran rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Para ahli mengatakan lintasan yang tidak teratur menunjukkan bahwa rudal mampu bermanuver dalam penerbangan, sehingga lebih sulit untuk dilacak dan dicegat.

Saat ini, Pyongyang memang telah menggandakan program senjata terlarangnya. Bahkan mereka juga melakukan serangkaian tes dan merevisi undang-undangnya untuk menyatakan bahwa  tenaga nuklir "tidak dapat diubah".

Militer Korea Selatan mengatakan telah "mendeteksi dua rudal jarak pendek antara 0645 dan 0703 yang ditembakkan dari daerah Sunan di Pyongyang ke Laut Timur", mengacu pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

"Militer mempertahankan kesiapan maksimal dalam koordinasi erat dengan Amerika Serikat," kata Kepala Staf Gabungan Seoul menambahkan dalam sebuah pernyataan.

Latihan Militer Tiga Negara dan Lawatan Kamala Haris

Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat tengah menggelar latihan anti-kapal selam. Latihan ini dilakukan hanya beberapa hari setelah angkatan laut Washington dan Seoul juga melakukan latihan skala besar di perairan lepas semenanjung itu.

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris juga sempat berada di Seoul pada Kamis waktu setempat, dan mengunjungi Zona Demiliterisasi yang dijaga ketat.

Zona itu membagi semenanjung Korea Selatan dan Korea Utara. Kamala Haris menyambangi daerah itu dengan tujuan untuk menggarisbawahi komitmen "kuat" AS terhadap pertahanan Korea Selatan melawan Korea Utara.

Korea Utara menandai perjalanan Harris ke Seoul itu dengan serangkaian peluncuran rudal. Mereka juga menembakkan rudal balistik jarak pendek pada hari Minggu, Rabu dan Kamis, hanya beberapa jam setelah wakil presiden terbang keluar dari Korea Selatan.

Walau demikian, Washington juga memiliki sekitar 28.500 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan untuk membantu melindunginya dari Korea Utara.

Tepat sebelum kedatangan Harris di Seoul, Washington mengirim kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan ke Korea Selatan untuk melakukan latihan angkatan laut bersama skala besar, dalam unjuk kekuatan melawan Pyongyang.

Latihan semacam itu membuat marah Korea Utara, yang melihatnya sebagai latihan untuk invasi.

"Uji coba balistik jarak pendek Korea Utara kurang penting daripada uji coba nuklir tetapi masih melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," kata profesor di Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley.

Korea Utara "dengan cepat memodernisasi senjata dan mengambil keuntungan dari dunia yang terbagi oleh persaingan AS-China dan aneksasi Rusia atas lebih banyak wilayah Ukraina", katanya.

"Tindakan Pyongyang sekali lagi memperjelas perlunya Washington dan Seoul untuk memperkuat pencegahan militer, memperketat sanksi ekonomi, dan meningkatkan koordinasi kebijakan dengan Tokyo," tambahnya.

Tes nuklir selanjutnya

Pejabat Korea Selatan dan AS juga telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir lagi.

Pada hari Rabu, agen mata-mata Korea Selatan mengatakan uji coba nuklir Korea Utara berikutnya dapat terjadi di antara kongres partai China yang akan datang pada 16 Oktober dan pemilihan paruh waktu AS pada 7 November.

(tst/afp/vws)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK