Taliban Cambuk-Ejek Perempuan yang Protes Pengeboman Sekolah Syiah

CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2022 04:48 WIB
Taliban mencambuk hingga cemooh para perempuan yang demonstrasi memprotes pengeboman sekolah syiah etnis Hazara.
Para tentara Taliban saat mencoba membubarkan demonstrasi kaum perempuan. (REUTERS/ALI KHARA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah saksi menuturkan bahwa Taliban memukul dan menembak beberapa perempuan yang memprotes pengeboman sekolah di komunitas syiah Hazara Afghanistan pada Jumat (30/9).

Protes ini digelar di Universitas Herat pada Minggu (2/10) dan diikuti ratusan perempuan. Mereka menuntut hak atas pendidikan dan keamanan bagi kaum Hazara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka juga memprotes serangan di pusat edukasi Kaaj, Dasht-e-Barchi, beberapa waktu lalu. Wilayah tersebut adalah rumah bagi komunitas syiah Hazara di barat Kabul.

"Kami berdemo bersama dan meneriakkan keadilan untuk saudara Hazara kami yang terbunuh kemarin. Ini adalah genosida untuk kaum Hazara dan seluruh hal yang kami inginkan adalah edukasi dan kebebasan," kata seorang perempuan Hazara kepada The Guardian.

[Gambas:Video CNN]

"Taliban tidak akan pernah melindungi kami, dan mereka tiba bisa mewakili kami dalam komunitas internasional. Mereka menyerang kami dengan ujung senjata mereka dan memukuli kami. Saya masih merasa sakit kala berbicara," lanjutnya.

Sementara itu, pedemo lain mengaku pasukan Taliban mempermalukannya kala mengikuti demonstrasi.

"Taliban menyemprotkan semprotan lada ke mata kami, mencambuk kami, dan mempermalukan kami dengan menyebut kami pelacur yang menerima uang dari Barat untuk melakukan protes," katanya.

Pedemo lain mengaku Taliban sempat menjambak rambut mereka.

"Ini adalah pria yang takut Tuhan yang menguasai negara ini? Pejabat Taliban kini menarik hijab dan rambut kami untuk mengancam kami dan menghentikan aksi protes kami. Kami tak akan berhenti berjuang," kata pedemo lain.

Tak hanya itu, sejumlah saksi mengatakan bahwa Taliban berkali-kali menembak perempuan. Salah satu pejabat Taliban bahkan menarik jilbab pemrotes dan mendorongnya ke tanah.

Sebagaimana diberitakan The Guardian, sebanyak 35 perempuan Hazara terbunuh dalam serangan bom pada Jumat (30/9). Kebanyakan dari mereka berumur 18 hingga 24 tahun yang sedang bersiap mengikuti ujian.

Sejauh ini, masih belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di komunitas Hazara tersebut. Namun, kaum Hazara sendiri kerap menjadi sasaran serangan cabang ISIS di Afghanistan, yakni ISIS Khorasan atau ISIS-K.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER