Sebuah ledakan dahsyat terjadi di pusat pendidikan di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Jumat (30/9) pagi waktu setempat.
Sedikitnya 19 orang tewas dan 27 lainnya cedera akibat ledakan itu, menurut juru bicara Kepolisian Kabul, Khalid Zadran. Ledakan itu terjadi di pusat pendidikan Kaaj saat ratusan siswa mengikuti ujian masuk universitas praktik pada Jumat pagi pukul 07.30 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya, ledakan itu telah menyebabkan korban manusia. Pasukan keamanan telah mencapai daerah itu dan kami akan membagikan jenis ledakan dan jumlah korban nanti," kata Zadran seperti dikutip CNN.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Pusat pendidikan yang disebut 'Kaj' diserang, dan sayangnya menyebabkan korban jiwa dan korban luka-luka," kata juru bicara Menteri Dalam Negeri versi Taliban, Abdul Nafy Takor, di Twitter.
Takor mengatakan tim keamanan menuju lokasi saat kejadian. Bentuk serangan dan rincian korban, kata dia, akan diinformasikan lebih lanjut.
"Menyerang sasaran sipil membuktikan kekejaman musuh yang tidak manusiawi dan kurangnya standar moral," ujar Takor seperti dilansir AFP.
Sementara itu, seorang saksi mengatakan melihat seorang melakukan bom bunuh diri dengan meledakkan bahan peledak di sebuah pusat pendidikan, demikian dikutip Reuters.
Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan korban berlumuran darah. Korban-korban itu kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Serangan di pusat pendidikan bukan kali pertama terjadi. Pada 2020 lalu, 24 orang tewas imbas ledakan di pusat pendidikan di Kabul. ISIS cabang Afghanistan atau ISIS-Khorasan (ISIS-K) mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Sejak Taliban berhasil mengambil alih Afghanistan pada 2021 lalu, Taliban menekankan memperketat pengamanan negara.
Serangkaian serangan di Kabul bahkan telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir hingga merenggut puluhan nyawa.
Awal bulan ini, dua pegawai kedutaan Rusia termasuk di antara enam orang yang tewas dalam ledakan bunuh diri di dekat kedutaan negara tersebut di ibu kota.
Pada Agustus lalu, sebuah ledakan menerjang masjid saat salat malam menewaskan 21 orang dan melukai 33 lainnya.
(isa/rds)