Pemimpin Chechen Pro-Rusia, Ramzan Kadyrov, mengaku mengirimkan tiga putra remajanya ke Ukraina untuk bertempur membela Moskow.
Ketiga putranya masing-masing berusia 14, 15, dan 16 tahun. Mereka adalah Akhmat, Eli, dan Adam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kini saatnya mereka membuktikan di pertempuran sesungguhnya. Saya hanya bisa menyambut keinginan kuat ini," tulis Kadyrov dalam akun Telegram sembari mengunggah video anak-anak remajanya yang menembakkan rudal di lokasi latihan.
"Sebentar lagi mereka akan pergi ke garis depan dan akan menjadi medan pertempuran tersulit," kata Kadyrov.
Ia menegaskan anak remajanya, Akhmat, Eli, dan Adam telah menjalani latihan tempur dari sejak usia dini dan memastikan bahwa ia tidak bercanda.
Video tersebut memperlihatkan anak-anak Kadyrov mengenakan kostum penyamaran, kacamata hitam, dengan senapan di tangan di atas tank. Ada pula anaknya yang tengah menembakkan senapan mesin dan peluncur roket.
Sesekali mereka tersenyum atau mengacungkan jempol sesaat setelah menembak. Kadyorv merupakan pemimpin muslim Chechen yang merupakan loyalis Presiden Rusia Vladimir Putin.
Unggahan itu muncul setelah Rusia menolak usulan Kadyrov agar Kremlin menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
"Itu adalah keputusan yang sangat emosional. Di negara kami, penggunaan senjata nuklir dilakukan hanya berdasarkan apa yang ditulis dalam doktrin yang relevan," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Senin (3/10), dikutip dari AFP.
(bac)