Rusia dilaporkan untuk pertama kalinya menggunakan pesawat nirawak (drone) Kamikaze buatan Iran untuk menyerang sejumlah titik di Ukraina, Rabu (5/10).
Puluhan petugas pemadam kebakaran bergegas memadamkan api di dekat ibu kota Ukraina, Kyiv, usai serangan drone Rusia menghantam wilayah itu.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba, mengatakan enam pesawat tak berawak menghantam bangunan di Bila Tserkva, sekitar 75 kilometer dari ibu kota.
Sementara itu, juru bicara pasukan Angkatan Udara Ukraina, Yriy Ihnat, mengatakan drone-drone meluncur dari wilayah selatan Ukraina.
Enam drone lain berhasil ditembak jatuh sebelum mencapai target mereka, kata Ihnat.
"Ini adalah ancaman baru bagi semua pasukan pertahanan [Ukraina], dan kami perlu melakukan apapun untuk berusaha mencegah itu," paparnya.
Insiden itu merupakan serangan Rusia pertama yang terjadi di dekat Kyiv sejak beberapa bulan terakhir.
Namun, ini bukan pertama kalinya Rusia menggunakan drone Iran untuk menyerang Ukraina. Tiga pekan lalu, Rusia memakai drone Shahed-136 buatan Iran untuk melancarkan serangan ke Bila Tservka.
"Ada suara menderu, suara menusuk. saya dengar serangan yang pertama, yang kedua saya melihat dan mendengar. Ada dentuman dan kemudian 'bom' disusul ledakan," kata salah satu penduduk di Tserkva, Volodymyr, seperti dikutip Reuters.
Penduduk yang lain mengaku mendengar empat ledakan dalam waktu dekat. Lalu ledakan terdengar satu jam kemudian, dan dua jam kemudian.
Serangan itu membuat penduduk di Bila Tserkva terguncang dan mencari perlindungan gegara sirene berbunyi.
"Apa yang mereka lakukan di luar jangkauan saya. Saya tak tahu kapan kami akan bisa menangkap mereka di wilayah kami," kata Lyudmyla Rachevska.
Ia kemudian berujar, "Ini hanya air mata dan sakit hati untuk Ukraina. Itu saja yang bisa saya katakan."
Reuters telah menghubungi Iran dan pihak Rusia untuk meminta konfirmasi. Namun, keduanya tak segera memberi jawaban.
Rusia dan Iran disebut memiliki hubungan yang dekat. Pada Juni lalu, setidaknya delegasi Rusia mengunjungi lapangan udara Iran.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memeriksa drone buatan Iran yang mampu membawa rudal.
Di bulan yang sama, Iran juga mulai mengenalkan drone Shahed-191 dan Shahed 129 ke Rusia di Lapangan Udara Kashan, Teheran.
Amerika Serikat sementara itu sudah curiga, Iran mencoba menjual ratusan drone ke Rusia yang bakal dipakai dalam perang di Ukraina.
(rds/rds)