Putin Baper Jembatan Crimea Rusak hingga Kisah Eks Marinir AS Mualaf
Sederet kabar meramaikan berita internasional Senin (10/10), mulai dari arti penting jembatan Crimea yang rusak bagi Rusia hingga kisah eks marinir Amerika Serikat jadi mualaf usai sempat mau mengebom masjid.
1. Profil Eks Marinir AS Jadi Mualaf usai Sempat Ingin Bom Masjid
Mantan marinir Amerika Serikat, Richard 'Mac' McKinney, disoroti karena kisah hidupnya yang memilih menjadi seorang mualaf setelah sempat membenci Islam bahkan berencana mengebom sebuah masjid.
Rencana Mac mengebom masjid muncul karena dirinya dipenuhi kebencian dan prasangka bahwa Islam merupakan agama teror.
Mac berencana mengebom masjid karena ia dipenuhi kebencian dan prasangka bahwa Islam merupakan agama teror. Kebencian itu mulai tertanam di benak Mac saat dia dikirim ke Suriah, karena banyak hal yang ia lihat.
Mac akhirnya mengucap syahadat dan berkomitmen masuk Islam. Dia juga memiliki nama sebagai Muslim, yaitu Omar Sayeed Ibn Mac.
2. Polisi AS Tahan 2 Remaja Penembak WNI hingga Tewas di Texas
Kepolisian Amerika Serikat menahan dua remaja pelaku penembakan yang salah menyasar seorang warga Indonesia (WNI) di Texas hingga tewas pada 5 Oktober lalu.
Mereka menangkap para pelaku usai mengejar kedua remaja itu menggunakan mobil dan helikopter. Keduanya kemudian dituntut dengan tuduhan, yaitu pembunuhan dan penyerangan berat, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Kedua remaja itu diduga menembakkan 100 peluru berbagai macam kaliber ke rumah Novita setelah mencuri mobil di sekitar lokasi kejadian. Namun ternyata, mereka menembaki "rumah yang salah."
3. Mengapa Putin 'Ngamuk' Jembatan Crimea Hancur?
PresidenVladimir Putin mengamuk usai jembatan Kerch di Crimea hancur akibat ledakan pada akhir pekan lalu. Rusia pun langsung melancarkan serangan di berbagai kota di Ukraina.
CNN melaporkan bahwa jembatan itu memiliki makna tersendiri bagi Putin, yaitu simbol "penyatuan kembali: Crimea dengan Rusia. Jembatan itu juga dianggap sebagai lambang tujuan Putin untuk menyatukan kembali Ukraina ke dalam Rusia.
Selain itu, jembatan tersebut merupakan jalur vital untuk memasok logistik ke pasukan Rusia di Ukraina selama invasi.
Menurut salah satu lembaga think-tank Ukraina, Rusia kerap menggunakan jembatan untuk mengangkut tank dan perangkat militer lain langsung ke area pertempuran di wilayah selatan.
(has)