Sederet kabar meramaikan berita internasional Rabu (12/10), mulai dari Presiden Joe Biden marah karena Arab Saudi memangkas produksi minyak hingga warga Rusia menggali kemungkinan keturunan Yahudi.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, marah kepada Arab Saudi setelah OPEC memutuskan untuk mengurangi produksi minyak pada pekan lalu. Ia mengancam bakal ada konsekuensi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bakal ada beberapa konsekuensi terkait apa yang mereka [Saudi] lakukan dengan Rusia," kata Biden, sebagaimana dilansir CNN.
Sejak invasi Rusia di Ukraina, AS memang diam-diam melobi Saudi agar tak mengurangi produksi minyak di tengah krisis. Namun, upaya AS ternyata tak berhasil. AS lantas menuding Saudi "tunduk" pada Rusia.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), pernah menarik perhatian karena membeli lukisan Yesus Kristus atau "Salvator Mundi" karya Leonardo da Vinci yang berharga US$450,3 juta atau setara Rp6,9 triliun.
The New York Times melaporkan bahwa pembeli lukisan tersebut sebenarnya terdaftar atas nama Pangeran Bader bin Abdullah bin Mohammed bin Farhan al-Saud.
Namun, beberapa pejabat AS dan Saudi mengatakan bahwa MbS, yang merupakan sahabat dari Pangeran Bader, mendanai pembelian gambar tersebut.
Warga Rusia ramai-ramai menggali silsilah keluarga, mencari kemungkinan darah Yahudi mengalir di dalam tubuh mereka agar dapat kabur ke Israel untuk menghindari wajib militer.
Mereka mulai menggali silsilah keluarganya ini setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial bulan lalu.
Dengan perintah tersebut, Rusia bakal merekrut lebih banyak warga untuk wajib militer. Para peserta wamil kemudian dapat dimobilisasi ke medan perang, termasuk ke Ukraina.
Karena ogah perang di Ukraina, para warga mulai mencari silsilah mereka. Berdasarkan aturan di Negeri Zionis, semua keturunan Yahudi di dunia berhak untuk bermigrasi ke Israel dan mendapatkan kewarganegaraan.
(has)