Dari seluruh anggota Komite Tetap PKC, Wang Huning dianggap sebagai sosok "pemikir besar" yang paling berpengaruh.
The Washington Post sampai-sampai menyebut Wang sebagai "pria paling berbahaya di dunia yang belum pernah didengar kebanyakan orang."
Seorang orang dekat pemerintahan China bernama pena "N. S. Lyons" pernah menulis profil Wang Huning dengan penuh kekaguman di majalah Palladium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tulisan itu, Wang Huning digambarkan sebagai "ahli teori ideologi paling andal di China, yang diyakini sebagai 'pria gagasan' di balik setiap konsep politik Xi, termasuk 'Mimpi China', kampanye antikorupsi, Belt and Road Initiative, bahkan 'Pemikiran Xi Jinping.'"
Wang Huning juga merupakan sosok di balik gagasan-gagasan hebat para pendahulu Xi, seperti teori "Tiga Perwakilan" milik Jiang Zemin dan "Masyarakat Harmonis" yang digaungkan Hu Jintao.
Berusia 60 tahun, Zhao merupakan politikus termuda di antara para pejabat Komite Tetap PKC. Ia pun memegang kesempatan paling tinggi untuk mendapatkan jabatan top jika terjadi perombakan kabinet.
Selama ini, Zhao merupakan sosok penting dalam kampanye antikorupsi Xi, tapi sangat jarang mendapatkan sorotan.
Sejak 2012, ia memimpin Departemen Organisasi PKC, badan bayangan yang sebenarnya sangat kuat. Departemen ini mengawasi penunjukan para pejabat di berbagai institusi negara.
Sebagai pemimpin departemen tersebut, Zhao kerap bersinggungan dengan Wang Qishan, pejabat yang dikenal sebagai pembabat korupsi kelas kakap, sekutu dekat Xi.
Dalam beberapa tahun belakangan, kampanye antikorupsi Xi sudah menjaring 1,4 juta kader partai, termasuk lebih dari 250 pejabat senior, salah satunya Wei Minzhou yang merupakan tangan kanan Zhao.
Wei kedapatan menerima suap dan terlibat dalam kegiatan mencurigakan. Kendati tangan kanannya terseret korupsi, Zhao terbukti tetap bersih.
Meski berperan besar, Zhao dikenal sebagai pejabat yang selalu memberikan peluang bagi rekan-rekan lainnya untuk naik jabatan lebih dulu.
Sementara itu, kini ia berkonsentrasi untuk program-program mengentaskan kemiskinan yang juga menjadi salah satu prioritas Xi.
Namun, sejumlah pengamat yang dikutip South China Morning Post menganggap kini saat tepat bagi Zhao untuk naik kelas.
(has/bac)