Rusia-Belarus Gelar Simulasi Perang, Siap-siap Serang Ukraina?
Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan angkatan bersenjatanya akan menggelar latihan tembak-menembak langsung dan peluncuran rudal anti-pesawat bersama dengan pasukan Rusia.
Latihan perang ini dilakukan Belarus dan Rusia untuk memantapkan kekompakan dalam pengelompokan bersama kedua pasukan ketika invasi Moskow ke Ukraina kembali memanas, kantor berita Interfax melaporkan pada Senin (17/10). Sejumlah pihak bahkan menilai perang Rusia vs Ukraina yang telah berlangsung hampir delapan bulan telah memasuki fase baru.
"Unit-unit militer dari formasi tersebut direncanakan akan ditempatkan di empat tempat pelatihan Republik Belarus di bagian timur dan tengah negara itu, setelah itu mereka akan mulai melakukan kegiatan pelatihan tempur," kata seorang pejabat pertahanan Belarus.
Pekan lalu, Kemhan Belarus mengatakan pasukan Rusia akan dikerahkan ke negaranya untuk membentuk "pengelompokan regional" baru di tengah klaim dari Minsk bahwa Ukraina sedang bersiap untuk menyerang wilayahnya.
Namun, Belarus sejauh ini tidak memberikan bukti niat agresif Ukraina tersebut.
Kemhan Belarus sebelumnya juga menyatakan Tentara Rusia gelombang pertama yang ikut serta dalam pasukan gabungan dengan pasukannya telah tiba.
"Konvoi pertama prajurit Rusia dari kelompok pasukan regional telah tiba di Belarus," kata kementerian itu, dikutip dari AFP, Sabtu (15/10).
Kementerian Pertahanan menambahkan bahwa misi mereka adalah untuk memperkuat perlindungan dan pertahanan perbatasan.
Belarus adalah sekutu dekat Rusia yang telah memberikan dukungan logistik dan politik untuk invasi Moskow ke Ukraina.
Sesaat sebelum menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Setelah gempuran berlangsung, pasukan Rusia kerap meluncurkan berbagai serangan lintas perbatasan terhadap Kyiv, Ukraina, melalui Belarus.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko sebelumnya mengatakan negaranya turut berpartisipasi dalam perang Rusia-Ukraina.
Namun, partisipasi itu bukanlah partisipasi militer aktif atau pengerahan pasukan.
"Terkait partisipasi kami dalam operasi militer khusus di Ukraina, kami berpartisipasi. Kami tidak menyembunyikannya," ujar Lukashenko pada Selasa (4/10), dikutip dari CNN.
"Namun kami tidak membunuh siapapun. Kami tidak mengerahkan militer kami dimanapun. Kami tidak melanggar kewajiban kami," ia melanjutkan.
Lukashenko juga menuturkan bentuk partisipasi negaranya dalam perang ialah dengan mencegah konflik tersebut menyebar ke dalam Belarus.