Disuntik Obat Kanker Kedaluwarsa, 10 Anak Leukimia di Yaman Tewas

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 17:55 WIB
Setidaknya 10 anak pasien leukemia meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami sakit parah usai disuntik obat kanker kedaluwarsa di Sanaa, Yaman.
Ilustrasi. Setidaknya 10 anak pasien leukemia meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami sakit parah usai disuntik obat kanker kedaluwarsa di Sanaa, Yaman. (iStockphoto/Oleksandra Polishchuk)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setidaknya 10 anak pasien leukemia meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami sakit parah usai disuntik obat kanker kedaluwarsa di Sanaa, Yaman.

Kementerian Kesehatan di bawah Houthi menyatakan anak-anak itu tewas usai mendapat suntikan obat selundupan di sejumlah klinik swasta.

Para anak itu sempat dirawat di Rumah Sakit Kuwait Sanaa setelah disuntik obat itu, tetapi nyawa mereka tetap tak tertolong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian itu menjabarkan anak-anak yang tewas berusia sekitar tiga hingga 15 tahun. Namun, mereka tak menjelaskan secara pasti kapan anak-anak itu tewas.

Menurut belasan pejabat dan petugas kesehatan, secara keseluruhan 50 anak menerima perawatan kemoterapi dengan obat selundupan yang disebut Methotrexate produksi India itu.

Salah satu anggota keluarga korban mengatakan anak laki-lakinya tewas usai lima hari menerima perawatan kemoterapi dengan obat kedaluwarsa tersebut.

"Yang terburuk adalah pihak rumah sakit berusaha menyembunyikan kebenaran dari kami," kata ayah seorang korban anak laki-laki, seperti dikutip Associated Press pekan lalu.

Lebih jauh, sejumlah dokter di Sanaa menuding pemberontak Houthi diam-diam menjalin kerja sama dengan penyelundup obat-obatan.

Menurut dokter-dokter itu, Houthi kerap menjual obat kedaluwarsa ke klinik swasta. Obat-obat itu dipasok di gudang penyimpanan di sejumlah titik di Yaman.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, Kemenkes di bawah Houthi menegaskan bahwa mereka akan menyelidiki insiden itu.

Mereka menyalahkan pasukan koalisi Saudi. Menurut mereka, gempuran Saudi lah yang menyebabkan Yaman kekurangan obat-obatan.

Saudi memang menggempur Yaman sejak 2014, ketika pemberontakan Houthi memuncak hingga mereka menguasai Istana Kepresidenan.

Yaman lantas meminta bantuan Saudi. Riyadh pun membentuk koalisi untuk menyerang Houthi di Yaman.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER