Seperti halnya perangkat keras apa pun, niat global yang dirasakan inilah yang telah membuat takut tetangga China.
Korea Selatan misalnya berencana mengembangkan kekuatan angkatan laut yang mampu beroperasi jauh dari perairan pantai.
Australia juga berencana memperoleh delapan kapal selam nuklir dengan bantuan Inggris dan Amerika, atau yang disebut perjanjian AUKUS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga diskusi di Canberra soal memperoleh senjata hipersonik, rudal balistik jarak jauh dan bahkan pembom siluman B-21 yang canggih.
Lihat Juga : |
Mantan pejabat pertahanan Australia, Malcolm Davis, mengatakan semua pemain kunci di kawasan Indo-Pasifik menanggapi modernisasi militer China secepat mungkin.
Lebih lanjut, ia menerangkan semua rencana itu menunjukkan kesadaran bahwa China memiliki kekuatan untuk membentuk kawasan itu sesuai keinginannya.
"Hari-hari Angkatan Laut AS yang mendominasi lautan di Pasifik Barat akan segera berakhir," kata Davis.
"Kami [Australia] tidak akan memiliki AUKUS jika bukan karena Xi Jinping. Dia sangat membantu kami dalam hal itu," imbuh dia lagi.
Menurut laporan situs pemerhati militer, Global Fire Power, China menduduki urutan ketiga terkait kekuatan militer.
Total militer China mencapai 3,1 juta personel. Dari jumlah ini, tentara yang aktif sebanyak 2 juta, tentara cadangan sekitar 510 ribu personel, dan tentara yang tersedia 754 ribu personel.
China juga memiliki persenjataan dan perlengkapan militer yang canggih.
Angkatan Udara China memiliki pesawat tempur sebanyak 3.285 unit, pesawat latih 399 unit, helikopter penyerang 281 unit, pesawat tempur 1.200 unit, pesawat misi khusus 114 unit, pesawat serangan khusus 371 unit, armada kapal tanker 3 unit.
Sementara itu untuk Angkatan Darat China memiliki 5.250 unit tank, 35 ribu kendaraan lapis baja, proyektor roket 3.160 unit, artileri tarik 1.734 unit, dan artileri self propelled 4.120 unit.
Angkatan Laut China juga memiliki kapal perang fregat 49 unit, kapal perang ranjau 36 unit, korvet 37 unit, kapal selam 79 unit, kapal penghancur 41 unit, kapal patroli 152 unit.
Untuk memperkuat militer, China mengeluarkan US$230 miliar atau sekitar Rp3.526 triliun.
Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, anggaran militer Beijing meningkat selama 27 tahun berturut-turut.
(isa/bac)