Australia Selidiki Laporan Eks Pilot Latih Militer China

CNN Indonesia
Rabu, 19 Okt 2022 21:00 WIB
Foto ilustrasi. Pilot jet tempur China. (AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan militer negara itu menyelidiki laporan mantan pilot mereka melatih personel angkatan udara China.

Marles juga menuturkan ia telah meminta Kementerian Pertahanan untuk menyelidiki klaim mantan pilot militer Australia yang direkrut untuk bergabung dalam sekolah penerbangan Afrika Selatan yang beroperasi di China.

"Saya akan sangat kaget dan terganggu ketika mendengar kabar ada personel yang terpikat tawaran gaji dari negara asing, ketimbang melayani negara mereka sendiri," kata Marles dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

"Saya telah meminta kementerian untuk menyelidiki klaim ini dan melaporkannya ke kantor saya dengan penyelesaian yang jelas terkait kasus ini," lanjutnya.

Sebagaimana dilansir Reuters, kisruh ini bermula setelah muncul dugaan Akademi Uji Terbang Afrika Selatan (TFASA) merekrut pilot Australia dan beberapa negara lain untuk bekerja di China.

Dalam sebuah iklan tak bertanggal di Society of Experimental Test Pilots (SETP), TFASA mengatakan sedang mencari instruktur pilot pesawat dan uji helikopter untuk bekerja di lokasi rahasia di "Timur Jauh Asia", dengan kontrak awal hingga empat tahun.

Persyaratan yang diperlukan untuk mendaftar adalah sudah lulus dari sekolah uji penerbangan militer di Amerika Serikat dan Inggris.

TFASA sendiri tak merespons permintaan komentar yang diajukan Reuters terkait kasus ini.

Menurut keterangan salah satu anggota SETP, iklan tersebut diberikan kepada semua anggota organisasi itu, termasuk salah satunya di Australia.

"Saya tidak tahu siapa saja yang telah pergi, tetapi mereka jelas menargetkan pilot Barat/Lima Mata," kata anggota SETP secara anonim. Lima Mata merupakan kelompok intelijen yang beranggotakan Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

"Kami semua menempuh pendidikan di sekolah yang terdaftar," tuturnya lagi.

TFASA sendiri mengurusi sekolah penerbangan untuk pilot maskapai China di Afrika Selatan. TFASA juga merupakan perusahaan gabungan dengan salah satu perusahaan penerbangan terbesar milik pemerintah China, AVIC.

Sebelum Australia, pemerintah Inggris telah lebih dahulu berupaya menghentikan China untuk merekrut pilot militer Inggris agar melatih pasukan China.

Berdasarkan laporan BBC, sebanyak 30 mantan pilot militer Inggris telah pergi untuk melatih tentara China.

(pwn/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK