Dari sisi persenjataan, China mempunyai dua kapal induk aktif, ratusan rudal balistik jarak ribuan dan pesawat tempur.
Menurut media pengamat atom, China punya sekitar 350 hulu ledak, dua kali lipat jumlah yang dimiliki selama Perang Dingin.
Intelijen AS juga memperkirakan persediaan itu dapat berlipat ganda menjadi 700 unit pada 2027.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL 2 Negara Dihantui Gagal Ginjal Akut Hingga Darurat Militer Ala Putin |
China juga mempunyai personel angkatan laut yang melebih Angkatan Laut AS.
Total personel militer China mencapai 3,1 juta personel. Dari jumlah ini, tentara yang aktif sebanyak 2 juta, tentara cadangan sekitar 510 ribu personel, dan tentara yang tersedia 754 ribu personel.
Sementara itu, AS memiliki personel militer sebanyak 1,8 juta. Dari jumlah tersebut, tentara yang aktif sekitar 1,3 juta, dan tentara cadangan 442 ribu, demikian dikutip Global Fire Power.
Kekuatan militer Negeri Tirai Bambu yang sedang berkembang pesat, membuat negara tetangganya cemas.
Australia misalnya, berencana memperoleh delapan kapal selam nuklir dengan bantuan Inggris dan Amerika, atau yang disebut perjanjian AUKUS.
Bagi mantan pejabat pertahanan Australia, Malcolm Davis, semua pemain kunci di kawasan Indo pasifik menanggapi modernisasi militer China secepat mungkin.
Ia menerangkan semua rencana itu menunjukkan kesadaran bahwa China memiliki kekuatan membentuk kawasan Indo-Pasifik sesuai keinginannya.
"Hari-hari Angkatan Laut AS yang mendominasi lautan di Pasifik Barat akan segera berakhir," kata Davis.
"Kami [Australia] tidak akan memiliki AUKUS jika bukan karena Xi Jinping. Dia sangat membantu kami dalam hal itu," imbuh dia lagi.
Menurut laporan situs pemerhati militer, Global Fire Power, China menduduki urutan ketiga terkait kekuatan militer.
Untuk memperkuat militer, China mengeluarkan US$230 miliar atau sekitar Rp3.526 triliun.
Anggaran militer Beijing disebut meningkat selama 27 tahun berturut-turut.
(isa/bac)