Putin Jenguk Tentara Cadangan Rusia di Barak Militer: Semoga Beruntung
Presiden Vladimir Putin mengunjungi pusat pelatihan pasukan cadangan Rusia pada Kamis (20/10) untuk pertama kalinya sejak mendeklarasikan wajib militer pada 21 September.
Pusat pelatihan itu dipenuhi oleh warga Rusia yang terpaksa memenuhi wajib militer demi membantu negara melancarkan invasi ke Ukraina.
Televisi pemerintah Rusia menunjukkan Putin mengunjungi pusat latihan tembak di wilayah Ryazan, tenggara Moskow dan bertemu sekelompok personel.
Dengan berpakaian serba hitam, Putin juga menyempatkan menembakkan senapan sniper yang baru dikembangkan hingga memeluk tentara-tentara yang sedang berlatih.
Mengenakan pelindung telinga dan kacamata pengaman, Putin melepaskan beberapa tembakan dari senapan sniper SVD Rusia.
Putin kemudian meluangkan waktu bertegur sapa dengan beberapa tentara di sana dan bertanya kepada salah satu dari mereka:
"Keluarga seperti apa yang kamu miliki?" kata Putin bertanya seperti dikutip AFP.
"Seorang putri. Lima tahun," jawab seorang prajurit yang diajak Putin bicara.
Putin pun lalu memeluknya dan mengucapkan "semoga berhasil".
Dalam kunjungan tersebut, pejabat militer juga menunjukkan Putin pelatihan dan bekal seperti apa yang diberikan kepada para pasukan cadangan itu.
Sejumlah personel memperlihatkan isi tas dan perlengkapan yang nantinya akan dibawa ke medan perang.
"Ini sepatu bot yang luar biasa," ucap Putin saat melihat perlengkapan yang dipakai salah satu personel.
"Semuanya ini untuk memenuhi tugas," kata komandan tersebut.
Kunjungan Putin ini berlangsung ketika dirinya terus mendapat kritikan dan kecaman yang meluas dari masyarakat Rusia yang menolak mobilisasi pasukan cadangan dan penerapan wajib militer.
Mobilisasi diterapkan Putin ketika pasukan Rusia terus mengalami kemunduran di Ukraina, meski sang presiden tidak pernah mengakuinya.
Kunjungan Putin juga dilakukan setelah mendapat laporan bahwa pasukan cadangan Rusia yang dimobilisasi ke Ukraina tidak dilatih dengan baik dan tidak menerima peralatan yang memadai hingga menyebabkan ketidakpuasan.
Kantor berita Rusia mengatakan bahwa Putin turut "mengamati latihan praktis" termasuk latihan kebakaran, teknik dan pelatihan medis selama kunjungan berlangsung.
Lebih dari 200.000 warga Rusia telah dipanggil untuk melakukan wajib militer sejak Putin mengumumkan mobilisasi parsial, kata kementerian pertahanan.