2 Bulan Jadi PM, Liz Truss Bisa Dapat Rp2 M Tiap Tahun Usai Lengser

Liz Truss berhak menerima tunjangan tahunan hingga 115 ribu pound sterling atau sekitar Rp2 miliar usai mengundurkan diri sebagai perdana menteri Inggris.

Berdasarkan undang-undang Inggris, seorang pejabat yang sudah menjadi mantan PM berhak mengklaim Tunjangan Biaya Tugas Publik (PDCA).

Business Insider melaporkan bahwa batas tertinggi tunjangan itu saat ini dipatok 115 ribu pound sterling atau sekitar Rp2 miliar.

Truss memenuhi syarat itu meski ia hanya menjadi PM selama kurang dari dua bulan. Ia disebut bakal mendapat 10 persen dari tunjangan maksimum yang disediakan PDCA.

Sebelum Truss, sederet mantan PM lainnya juga menerima tunjangan itu, termasuk John Major dan Tony Blair. Mereka bahkan mengklaim tunjangan itu dengan jumlah maksimum pada 2020-2021 lalu.

The Guardian melaporkan bahwa Gordon Brown juga mendapat tunjangan 114.712 pound sterling, sementara Theresa May 57.832 pound sterling.

Dana ini disebut sebagai pengganti uang yang mereka habiskan saat memenuhi tugas publik sebagai PM.

Mereka dipastikan akan terus mendapatkan tunjangan tahunan tersebut. Namun, para mantan PM itu tak bisa mengklaim dana ini jika mereka menjabat sebagai pemimpin oposisi.

Tunjangan tersebut pertama kali disahkan pada 1991 oleh eks PM Inggris, John Major. Dana ini bertujuan untuk membantu eks PM yang masih aktif di ruang publik.

[Gambas:Video CNN]

Namun, tunjangan bukan untuk mendukung tugas-tugas pribadi atau parlemen. Truss menjadi perdana menteri keenam yang mendapat tunjangan ini.

Ia mengundurkan diri sebagai PM pada Kamis di tengah krisis ekonomi yang mendera Inggris.
Truss akan tetap menjadi PM hingga pemimpin baru terpilih.

Menurut Partai Konservatif, pengganti Truss akan diumumkan pada 24 Oktober mendatang. Setelah itu, Truss akan lengser dari jabatannya.