Jakarta, CNN Indonesia --
Penceramah sekaligus imam ternama Arab Saudi, Abdullah Basfar, menjadi sorotan usai dijatuhi hukuman penjara 12 tahun.
Saudi kerap menangkap sejumlah tokoh agama untuk menekan ekstremisme di negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sejumlah pihak menilai langkah itu sebagai upaya kerajaan memberangus oposisi dan usaha menghapus identitas religius Saudi.
Terlepas dari itu, berikut sederet alasan sejumlah tokoh agama di Saudi yang mendapat hukuman penjara.
[Gambas:Video CNN]
1. Abdullah Basfer
Sebelum dijatuhi hukuman bui, Basfar pernah memimpin salat di lapangan Masjid Hagia Sophia pada 2014.
Saat itu Hagia Sophia masih belum diizinkan sebagai masjid oleh pemerintah Turki.
Lalu pada 2020, pihak berwenang Saudi menangkap ulama itu. Sejauh ini, belum ada alasan pasti penangkapan sang imam.
Namun, beberapa pihak menilai ia ditangkap gara-gara memimpin salat. Penangkapan Basfar berlangsung saat hubungan Saudi-Turki memburuk.
"[Basfar] didakwa dengan konteks menerima undangan untuk mengimami salat di lapangan Masjid Hagia Sophia di Turki," demikian keterangan resmi organisasi hak asasi manusia di Saudi, Prisoners of Conscience, demikian dikutip English Al Arabiya.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
2. Sheikh Saleh Al-Talib
Mantan imam Masjidil Haram, Sheikh Saleh Al-Talib, mendapat hukuman 10 tahun penjara dari pengadilan Banding Arab Saudi baru-baru ini gegara ceramah dia yang menentang kebijakan Kerajaan.
Kronologi kejadian itu bermula saat Al-Thalib menyampaikan ceramah pada 2018 lalu.
Dalam ceramah tersebut, ia menentang kebijakan Saudi yang mengizinkan percampuran laki-laki dan perempuan di ruang publik. Di kala itu, Kerajaan mengesahkan undang-undang yang mencampur laki-laki dan perempuan dalam ruang publik.
Selain itu, ia juga menyampaikan khotbah soal kewajiban umat Muslim untuk menentang kejahatan di depan umum.
Setelah empat tahun Saudi menahan Al Thalib, aktivis juga meminta pihak berwenang untuk membebaskan dia.
Mereka menggalang solidaritas dan menggemakan tagar "Empat tahun sejak penangkapan imam Masjid Suci," demikian dikutip Middle East Monitor.
Al-Thalib dan kuasa hukumnya kemudian mengajukan banding di pengadilan. Pengadilan Kriminal Khusus sempat memutuskan membebaskan dia dari dakwaan.
Namun, Pengadilan Banding membatalkan putusan itu dan menjatuhkan hukuman terhadap sang imam dengan 10 tahun penjara.
3. Sheikh Salman Al-Awda
Ulama ternama lain di Saudi, Sheikh Salman Al-Awda, juga dibui karena mendukung rekonsiliasi kerajaan dengan Qatar.
Amnesty Internasional di Timur Tengah menyatakan Awda ditangkap pada September 2017 lalu.
Menurut lembaga pemerhati hak asasi manusia itu, Awda ditangkap tak lama setelah menyampaikan dukungan dia terhadap rekonsiliasi Qatar-Saudi.
Pada Juni 2017, Saudi memutus hubungan diplomatik, ekonomi, dan segala akses perhubungan dengan Qatar.
Kerajaan menganggap Doha mendukung aktivitas teroris dan radikalisme yang mengancam kawasan.
Menurut kerabat Awda, Saudi meminta ulama itu untuk mendukung kebijakan pemerintah. Namun, Awda menolak.
4. Sheikh Suleiman Dweesh
Saudi menangkap Sheikh Suleiman Dweesh usai mengunggah kritik soal pemimpin de facto Putra Mahkota, Mohammed bin Salman (MbS) pada April 2016 lalu.
Dua tahun kemudian, Dweesh meninggal karena diduga disiksa selama di penjara, demikian menurut Middle East Monitor.
Beberapa pihak menilai otoritas Saudi tidak memperlakukan dengan manusiawi terhadap Dweesh.
Sejak MbS memimpin, kelompok hak asasi manusia menyoroti kebebasan ekspresi yang semakin terkikis di Saudi.