Jepang-Australia Jalin Kerja Sama Militer demi Lawan China

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Okt 2022 13:10 WIB
Jepang dan Australia menandatangani kesepakatan keamanan dan memperdalam kerja sama militer pada Sabtu (22/10), untuk melawan kekuatan China.
Jepang dan Australia menandatangani kesepakatan keamanan dan memperdalam kerja sama militer pada Sabtu (22/10), untuk melawan kekuatan China. (AFP/WENDELL TEODORO).
Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang dan Australia menandatangani kesepakatan keamanan dan memperdalam kerja sama militer pada Sabtu (22/10), untuk melawan kekuatan China.

Mengutip AFP, Sabtu (22/10), perjanjian bernama Deklarasi Bersama dalam Kerja Sama Keamanan ditandatangani saat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu PM Australia Anthony Albanese di Perth.

"Deklarasi penting ini mengirimkan sinyal kuat ke wilayah keselarasan strategis kami", kata Albanese.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kishida mengatakan perjanjian yang baru ditandatangani merupakan tanggapan terhadap lingkungan strategis yang semakin keras.

Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua negara sepakat akan menggelar latihan militer bersama di Australia utara. Selain itu, bakal ada kerja sama di bidang intelijen.

"(Kerja sama itu juga) memperluas dan memperkuat kerja sama lintas pertahanan, berbagi intelijen", kata para pejabat Australia.

Australia dan Jepang tak memiliki pasukan operasi intelijen luar negeri. Kedua negara ini juga tak punya informan asing yang bisa menjadi spionase global. Lebih jauh, Tokyo tak memiliki agen mata-mata asing yang setara dengan CIA Amerika, MI6 Inggris, FSB Rusia atau agen ASIO Australia yang lebih kecil.

Menanggapi kesepakatan baru Canberra-Tokyo, Direktur Australian Institute of International Affairs Bryce Wakefield mengatakan kesepakatan ini menyediakan template bagi Jepang untuk mempercepat hubungan intelijen dengan negara-negara seperti Inggris.

Pengamat lain dari Universitas Nihon, Ken Kontani melihat kesepakatan itu sebagai upaya Jepang bergabung dengan aliansi berbagi intelijen, Five Eyes.

Five Eyes terdiri dari intelijen Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

"Ini akan memperkuat kerangka QUAD (Australia, India, Jepang dan Amerika Serikat) dan langkah awal bagi Jepang untuk bergabung dengan Five Eyes," ujar Kontani.

Jepang belakangan ini merasa terancam usai Korea Utara meluncurkan rudal dan melewati wilayah di Negeri Sakura. Sementara itu, China tengah membangun angkatan laut terbesar di dunia dan berusaha menguasai Indo-Pasifik.

Militer China juga semakin tampak mengerikan karena Beijing terus memodernisasi persenjataan mereka.

(isa/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER