Dua pejabat China yang dinilai saingan berat Presiden Xi Jinping dihapus dari keanggotaan baru Politbiro Partai Komunis China (PKC) dalam kongres lima tahunan yang digelar sepakan terakhir.
Salah satu wakil perdana menteri China, Hu Chunhua, tercatat tidak lagi tercatat sebagai anggota Politbiro yang, salah satu badan tertinggi PKC yang berjumlah 24 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hu, politikus 59 tahun itu, dipandang sebagai calon pemimpin yang berpotensi menggantikan Xi sebagai Presiden China.
Hu adalah anak didik pendahulu Xi, Presiden Hu Jintao. Dalam puncak kongres PKC Sabtu (22/10), Hu Jintao bahkan secara mengejutkan digiring keluar ruangan dengan alasan kesehatan.
Hu Chunhua memang tidak masuk dalam lingkaran dekat Xi Jinping. Sementara itu, setelah mengamankan periode ketiganya sebagai presiden, Xi merombak isi keanggotaan Politbiro dengan mayoritas loyalisnya.
Hu Chunhua sempat digadang-gadang akan naik jabatan pada 2017 menjadi salah satu dari tujuh anggota Komite Tetap PKC, badan tertinggi dan paling berkuasa dalam partai. Namun, Hu akhirnya ditolak.
Selain Hu, mantan Sekretaris PKC untuk wilayah Xinjiang, Chen Quanguo, juga didepak dari keanggotaan Politbiro dalam kongres kemarin.
Chen selama ini dipercaya mengurus wilayah-wilayah sensitif China seperti Xinjiang, di mana dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Muslim dan Uighur terus terdengar. Chen juga pernah menjadi Sekretaris PKC di wilayah otonomi Tibet pada 2011-2016.
Dikutip CNN, Chen juga disebut menjadi salah satu arsitek kebijakan diskriminasi dan genosida terhadap etnis Uighur yang masuk dalam daftar pejabat China yang disanksi Amerika Serikat.
Selain Hu dan Chen, dua anggota lama Politbiro juga ikut didepak Xi. Dengan begitu, keanggotaan Politbiro yang baru diisi oleh tiga pejabat lama dan empat pejabat baru.
Pertama Xi Jinping, pemimpin tertinggi China yang memulai masa jabatan ketiga. Kedua, Li Qiang yang merupakan Sekretaris Partai Shanghani. Ia diperkirakan menjadi perdana menteri China berikutnya pada Maret 2023 setelah Perdana Menteri Li Keqiang mundur.
Ketiga, Zhao Leji yang merupakan kepala badan anti-korupsi Partai Komunis.
Keempat, Wang Huning yang merupakan ahli teori Partai yang sangat berpengaruh. The Washington Post sampai-sampai menyebut Wang sebagai "pria paling berbahaya di dunia yang belum pernah didengar kebanyakan orang.
Wang Huning digambarkan sebagai "ahli teori ideologi paling andal di China, yang diyakini sebagai 'pria penggagas' di balik setiap konsep politik Xi, termasuk 'Mimpi China', kampanye antikorupsi, Belt and Road Initiative, bahkan 'Pemikiran Xi Jinping.'"
Kelima, Cai Qi yang merupakan Sekretaris Komite PKC di Beijing dan salah satu orang kepercayaan Xi. Keenam, Li Xi, ketua partai saat ini di mesin ekonomi selatan China, provinsi Guangdong. Sebagai sekutu Xi yang terpercaya, dia diharapkan untuk mengawasi organisasi antikorupsi.
Ketujuh, Ding Xuexiang, kepala staf dan ajudan dekat Xi yang telah dilihat secara luas sebagai kandidat utama meskipun kurang pengalaman sebagai ketua partai atau gubernur tingkat provinsi.
Dari ketujuh anggota ini, Li Qiang, Cai Qi, Li Xi dan Ding Xuexiang baru diangkat; sisanya adalah petahana.