Jakarta, CNN Indonesia --
Tidak ada yang menyangka perayaan pesta Halloween pada Sabtu (29/10) malam di Itaewon, Seoul, bakal menjadi tragedi paling mematikan bagi Korea Selatan sejak 2014.
Sedikitnya 100 ribu orang, mayoritas muda-mudi, memadati kawasan Itaewon yang terkenal oleh bar dan kelabnya pada Sabtu malam hingga memicu insiden desak-desakan yang menyebabkan 154 orang tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang saksi mata mengatakan situasi Sabtu hampir tengah malam itu kacau. Banyak orang, terutama perempuan, terjebak di tengah lautan manusia di sepanjang jalan gang Itaewon yang hanya selebar 3,2 meter saja. Sebagian ada yang tampak sudah tidak sadar dan lainnya terinjak-injak di bawah.
"Saya berhasil menyeret keluar satu orang yang terkubur di bawah tumpukan jenazah. Saya bersyukur bisa membantu menyelamatkan satu nyawa," kata seorang saksi mata yang tidak ingin diungkap identitasnya itu kepada kantor berita Yonhap.
Saksi mata tersebut merupakan seorang pemilik toko yang terletak tepat di seberang gang Itaewon tempat tragedi terjadi.
[Gambas:Video CNN]
Ia mengatakan gang-gang di Itaewon sudah biasa diserbu pemuda setiap akhir pekan dan hari libur lainnya karena banyak terdapat restoran, bar, hingga kelab malam di sana. Kawasan Itaewon juga semakin digandrungi turis asing setelah masuk dalam drama Korea Itaewon Class.
Namun, saksi mata tersebut menilai kerumunan di malam Halloween Sabtu kemarin tidak pernah ia lihat sebelumnya.
"Saya merasa kerumunan di jalanan gang hari itu berbeda dari biasanya," ucap saksi tersebut.
Horor tumpukan mayat di antara kerumunan massa Itaewon, baca di halaman berikutnya >>>
Hingga kini, pihak berwenang Korsel masih menyelidiki tragedi ini dan belum bisa menyimpulkan penyebab 154 orang tewas setelah kompak mengalami serangan jantung mendadak di kawasan itu.
Namun, sejumlah pihak meyakini kerumunan padat orang-orang yang hendak berpesta di kawasan kelab dan bar Itaewon itu menjadi salah satu penyebab ratusan orang tersebut meninggal dunia kekurangan oksigen.
Sebab, lokasi insiden merupakan jalanan gang sempit menurun sepanjang 50 meter yang menghubungkan distrik restoran, kelab, dan bar, yang sibuk dengan jalan utama. Sekitar enam orang dewasa hampir tidak bisa lewat pada saat yang bersamaan di gang tersebut.
Sementara itu, hampir 100 ribu orang mengunjungi kawasan itu untuk perayaan Halloween setelah dua tahun dikurung pandemi.Sebagian besar korban tewas dalam tragedi Itaewon merupakan pemuda berusia 20 tahunan dan mayoritas dari mereka adalah perempuan sebanyak 98 orang.
Banyak video beredar di media sosial hingga viral memperlihatkan kekacauan di malam Itaewon pada Sabtu malam itu. Salah satu video bahkan menggambarkan masih banyak orang tampak tidak sadar dengan tragedi tersebut sehingga masih asyik berpesta dengan lagu yang diputar kencang saat ambulans dan kepolisian susah payah menggapai lokasi kejadian.
"Banyak orang pada saat itu mengira itu adalah pertunjukan Halloween, bahkan ketika petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian untuk melakukan CPR dan teriakan tolong saya terus bergema dari pada kerumunan," kata saksi tersebut dilansir Yonhap.
Saksi tersebut bahkan mengatakan banyak orang-orang yang ada ditempat kejadian turut membantu menyelamatkan para korban yang terjebak di kerumunan. Ia menyebut dia dan banyak sukarelawan itu warga biasa yang sedang mengunjungi kawasan tersebut.
Sebuah video juga viral di media sosial memperlihatkan petugas darurat meminta bantuan warga sipil untuk ikut melakukan pertolongan pertama pada para korban kerumunan.
Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korsel, Lee Sang-min, mengakui bahwa kerumunan orang pada Sabtu malam itu tidak biasa sehingga pihak berwenang hanya mengerahkan pasukan keamanan dalam jumlah "normal".
Saat insiden terjadi, lebih dari 1.700 petugas darurat dikerahkan termasuk 500 petugas pemadam kebakaran, 1.100 polisi, dan 70 pegawai pemerintah.
Pihak berwenang melaporkan menerima laporan pertama sekitar pukul 10.24 waktu setempat. Ketika tiba di lokasi, para petugas darurat dan polisi telah menemukan sekumpulan orang tergeletak di tanah dan teriakan banyak orang lainnya yang masih terjebak di kerumunan dengan suara musik yang kencang.
Presiden Yoon Suk Yeol juga telah menetapkan masa berkabung nasional dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap tragedi Halloween di Itaewon.