Hingga kini, pihak berwenang Korsel masih menyelidiki tragedi ini dan belum bisa menyimpulkan penyebab 154 orang tewas setelah kompak mengalami serangan jantung mendadak di kawasan itu.
Namun, sejumlah pihak meyakini kerumunan padat orang-orang yang hendak berpesta di kawasan kelab dan bar Itaewon itu menjadi salah satu penyebab ratusan orang tersebut meninggal dunia kekurangan oksigen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, lokasi insiden merupakan jalanan gang sempit menurun sepanjang 50 meter yang menghubungkan distrik restoran, kelab, dan bar, yang sibuk dengan jalan utama. Sekitar enam orang dewasa hampir tidak bisa lewat pada saat yang bersamaan di gang tersebut.
Sementara itu, hampir 100 ribu orang mengunjungi kawasan itu untuk perayaan Halloween setelah dua tahun dikurung pandemi.Sebagian besar korban tewas dalam tragedi Itaewon merupakan pemuda berusia 20 tahunan dan mayoritas dari mereka adalah perempuan sebanyak 98 orang.
Banyak video beredar di media sosial hingga viral memperlihatkan kekacauan di malam Itaewon pada Sabtu malam itu. Salah satu video bahkan menggambarkan masih banyak orang tampak tidak sadar dengan tragedi tersebut sehingga masih asyik berpesta dengan lagu yang diputar kencang saat ambulans dan kepolisian susah payah menggapai lokasi kejadian.
"Banyak orang pada saat itu mengira itu adalah pertunjukan Halloween, bahkan ketika petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian untuk melakukan CPR dan teriakan tolong saya terus bergema dari pada kerumunan," kata saksi tersebut dilansir Yonhap.
Saksi tersebut bahkan mengatakan banyak orang-orang yang ada ditempat kejadian turut membantu menyelamatkan para korban yang terjebak di kerumunan. Ia menyebut dia dan banyak sukarelawan itu warga biasa yang sedang mengunjungi kawasan tersebut.
Sebuah video juga viral di media sosial memperlihatkan petugas darurat meminta bantuan warga sipil untuk ikut melakukan pertolongan pertama pada para korban kerumunan.
Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korsel, Lee Sang-min, mengakui bahwa kerumunan orang pada Sabtu malam itu tidak biasa sehingga pihak berwenang hanya mengerahkan pasukan keamanan dalam jumlah "normal".
Saat insiden terjadi, lebih dari 1.700 petugas darurat dikerahkan termasuk 500 petugas pemadam kebakaran, 1.100 polisi, dan 70 pegawai pemerintah.
Pihak berwenang melaporkan menerima laporan pertama sekitar pukul 10.24 waktu setempat. Ketika tiba di lokasi, para petugas darurat dan polisi telah menemukan sekumpulan orang tergeletak di tanah dan teriakan banyak orang lainnya yang masih terjebak di kerumunan dengan suara musik yang kencang.
Presiden Yoon Suk Yeol juga telah menetapkan masa berkabung nasional dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap tragedi Halloween di Itaewon.
(rds)