Profil Lula da Silva, Bocah Semir Sepatu hingga Jadi Presiden Brasil

CNN Indonesia
Selasa, 01 Nov 2022 05:20 WIB
Lula da Silva menjadi sorotan usai berhasil mengalahkan petahana Jair Bolsonaro dalam pemilihan Presiden Brasil pada Minggu (30/10).
Lula da Silva kembali jadi Presiden Brasil. (AFP/SERGIO LIMA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lula da Silva menjadi sorotan usai berhasil mengalahkan petahana Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden Brasil pada Minggu (30/10).

Dalam pilpres itu, Lula mengantongi 50,9 suara, sementara Bolsonaro 49,1 persen. Pelantikan pemimpin Brasil itu akan berlangsung pada 1 Januari mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari perolehan suara itu, siapa sebetulnya Lula da Silva?

Kisah Lula bermula dari negara bagian Pernambuco, tempat ia dilahirkan pada 1945. Ketika itu, keluarganya masih dalam keadaan miskin.

Di usia tujuh tahun, Lula dan keluarganya bermigrasi ke wilayah selatan untuk mencari nasib yang lebih baik. Perjalanan mereka berakhir di dekat kota pelabuhan Santos di Pantai Sao Paulo.

Tiga tahun kemudian, keluarga Lula pindah ke ibu kota negara bagian. Nasib mereka tak kunjung membaik, bahkan harus tinggal di tempat yang mirip kandang babi.

[Gambas:Video CNN]

"Di tengah malam [pemabuk] akan datang untuk kencing atau muntah. Saat hujan, tikus dan katak terseret air dan masuk ke tempat itu, dan keesokan harinya mereka harus membersihkan semua," demikian kata Fernando Morais, dalam buku Back In to Politic. Buku ini berisi soal perjalanan Lula.

Di tengah kesulitan itu, Lula harus membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang semir sepatu dan penjual kacang, demikian dikutip AFP.

Lula kemudian beralih profesi menjadi office boy. Setelahnya, ia mengikuti pelatihan operator mesin bubut selama awal 1960-an. Ketika itu, Brasil dalam genggaman kediktatoran militer.

Di situasi semacam itu, seorang agen dari partai Komunis bawah tanah Brasil mencoba merekrut Lula. Namun, ia tak menyambut ajakan tersebut.

Kemudian pada 1964-1985, Lula berubah pikiran usai menyaksikan sendiri kondisi buruh dan penindasan rezim militer Brasil.

"Hanya dengan menyaksikan penderitaan sehari-hari sebagai buruh Brasil, gaji rendah, kondisi kerja terburuk yang bisa dibayangkan, pikiran dia [Lula] mulai berubah," tulis Moris dalam bukunya, seperti dikutip The Guardian.

Tahun 1975, menjadi masa titik balik bagi Lula. Ia semakin geram usai saudara laki-lakinya diculik dan disiksa pasukan keamanan.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Profil Presiden Terpilih Brasil Lula Da Silva

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER