Tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan yang berujung mematikan masih menjadi sorotan berita internasional pada Senin (31/10).
Perayaan Halloween di Arab Saudi juga menjadi perhatian dalam berita internasional kemarin. Berikut kilas berita internasional:
Korban tewas akibat tragedi Perayaan Halloween di kawasan Itaewon, Korea Selatan bertambah menjadi 155 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu kematian lagi dikonfirmasi. Jumlah korban tewas dari tragedi itu menjadi 155," kata Pejabat di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat, dikutip Korea Herald Senin (31/10).
Korban yang merupakan wanita asal Korea berusia 24 tahun itu dinyatakan meninggal pada Pukul 09.00 malam. Sebanyak 30 orang masih dalam kondisi serius, sementara 122 lainnya mengalami luka ringan.
Lihat Juga : |
Mantan diplomat senior Rusia, Boris Bondarev, mengklaim rencana gila Presiden Vladimir Putinbisa pakai senjata nuklir di Ukraina.
Bondarev memilih dari posisinya saat Putin mengumumkan agresi militer Rusia ke Ukraina.
Dalam wawancara khusus dengan Sky News, Bondarev mengingatkan ancaman Putin soal nuklir tak bisa dianggap remeh.
Sejumlah netizen menyindir Arab Saudi mengizinkan perayaan Halloween, yang sebelumnya dikekang, dan justru melarang perayaan maulid Nabi Muhammad.
Mereka menyebut Saudi menerapkan standar ganda terkait halloween, yang bukan acara khas umat Muslim, dan peringatan kelahiran Sang Rasul, demikian dikutip Middle East Monitor.
"Perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi. GEA Saudi mengadakan acara yang disebut "Scary Weekend", sementara perayaan Maulid masih dilarang," tulis pemilik akun @Musa_Maliki di Twitter.
Warganet lain juga menyuarakan kekecewaan terhadap Saudi atas perayaan semacam itu.
Itaewon menjadi sorotan usai 154 orang meninggal dalam tragedi Halloween di Korea Selatan pada Sabtu (29/10).
Dalam insiden muncul beberapa kejanggalan. Pesta Halloween yang mematikan itu bermula saat semakin banyak orang memadati jalan yang menanjak.
Kemudian ada orang yang jatuh dan menimpa massa di bawah. Orang-orang kemudian panik dan para pengunjung saling injak.