Lula da Silva menjadi sorotan usai menang dalam pemilihan presiden Brasil pada pekan lalu. Kehidupan masa kecil dia pun tak luput jadi perhatian publik.
Dalam pemilihan itu, Lula mengantongi 50,9 persen perolehan suara, sementara Bolsonaro 49,1 persen suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelantikan presiden Brasil baru akan berlangsung pada Januari mendatang.
Sebelum resmi duduk di kursi kepresidenan Brasil, sepanjang masa remaja Lula bekerja sebagai buruh. Ia bahkan sempat kehilangan kelingking jari kirinya saat bekerja di gudang ketika berusia 14 tahun.
Dua tahun sebelumnya yakni saat 12 tahun, ia bekerja di toko dry cleaning, demikian menurut Encyclopedia of Biography.
Lula kemudian pindah ke Pabrik Sekrup Marte. Di tempat itu, ia mengikuti kursus pengerjaan logam pemerintah selama tiga tahun sehingga bisa bekerja sebagai mekanik dan operator bubut.
Di pabrik tersebut, Lula bergabung dengan Serikat Buruh Logam tetapi ia sama sekali tak tertarik ke dunia politik.
The Guardian melaporkan, suatu waktu seorang agen dari partai Komunis bawah tanah Brasil mencoba merekrut Lula. Namun, ia tak menyambut ajakan tersebut.
Namun, pada 1964-1985 Lula berubah pikiran usai menyaksikan sendiri kondisi buruh dan penindasan rezim militer Brasil.
"Hanya dengan menyaksikan penderitaan sehari-hari sebagai buruh Brasil, gaji rendah, kondisi kerja terburuk yang bisa dibayangkan, pikiran dia [Lula] mulai berubah," demikian dalam buku Back In to Politic yang menceritakan kisah hidup Lula.
Tahun 1975, menjadi masa titik balik bagi Lula. Ia semakin geram usai saudara laki-lakinya diculik dan disiksa pasukan keamanan Brasil.
Kemudian pada 1979, ia menjadi semakin aktif dalam gerakan buruh. Lula memimpin serangkaian pemogokan bersejarah, ini menjadikan dia sebagai pemimpin serikat buruh paling terkenal di Brasil.
Langkah itu ternyata menjadi jalan Lula membentuk Partai Buruh (PT) pada 1980. Partai yang ia pimpin hingga sekarang.
Nyaris satu dekade kemudian, tepatnya pada 1989 Lula mencalonkan diri menjadi presiden Brasil, tetapi gagal. Ia terus mencoba hingga 1998, dan masih menuai hasil sama.
Kemudian pada 2002, ia berhasil menjadi presiden Brasil. Dalam kesempatan ini, Lula membantu jutaan warga agar keluar dari kemiskinan dan menjadikan negara ini penting di kancah global.
(isa/bac)