"Halo, ini jalan Itaewon. Orang-orang semua saling mendorong di jalanan. Saya pikir ada sesuatu yang salah. Tolong lakukan sesuatu. Saya rasa seseorang benar-benar bisa mati di sini.
"Tolong lacak lokasi (saya) di sini. Tolong datang ke sini dan lakukan sesuatu (tidak bisa dibedakan jalan keluar masuk). Satu arah, tolong kendalikan kerumunan sehingga orang bisa pergi ke satu arah. "
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelapor: "Halo, ini di Itaewon, Itaewon dekat (tidak jelas terdengar). Saya pikir semua orang di sini akan berjatuhan sampai mati."
Polisi: "Ada terlalu banyak orang?"
Pelapor: "Mereka bisa terhimpit hingga mati. Kami berada di sebuah festival. Bagaimana saya menjelaskan ini, Ini Halloween, dan semuanya benar-benar serius. Anak-anak di dalam semua berdesakan bisa mati."
Polisi: "Anda dimana?"
Pelapor: "Halloween, festival Halloween, Stasiun Itaewon."
Polisi: "Tolong beritahu saya nama tokonya."
Pelapor: "Ini bukan hanya beberapa toko. Ini seluruh jalan."
"Halo, kami ada di depan klub hip hop Itaewon 108. Ada terlalu banyak orang di sini, saya pikir Anda harus datang ke sini dan mengendalikan mereka. Bisakah Anda datang secepat mungkin? Ini benar-benar berbahaya."
"Ah sialan, saya melaporkan kasus di sini. Anda tahu Itaewon ramai, kan? Dan orang-orang astaga, turun ke gang dan saling mendorong. Saya pikir kita akan berjatuhan berdesakan sampai mati. Tolong kendalikan kerumunan di sini."
Pelapor: "Saya pikir kita akan berjatuhan sampai mati di sini. Ini bencana."
Polisi: "Apakah Anda dekat Stasiun Itaewon?"
Penelepon: "Ah...(berteriak), jalan belakang Itaewon, jalan belakang."
Polisi: "Kami sedang dalam perjalanan."
Sekitar pukul 22:11, polisi mulai menerima panggilan darurat soal korban berjatuhan tidak sadarkan diri.
Dikutip Korea Herald, usai tim penyelamat datang mereka menemukan banyak orang mengalami sesak napas dan henti jantung. Orang-orang yang terluka sulit dilarikan ke rumah sakit karena saat itu ambulans bahkan tak bisa masuk akibat lalu lintas yang macet total dan kerumunan orang yang masih berpesta.
Catatan polisi menunjukkan tidak ada panggilan darurat yang ditujukan ke nomor 119 sebelum tragedi Halloween di Itaewon terjadi. Nomor 119 merupakan saluran telepon khusus permintaan pertolongan dan penyelamatan darurat seperti 911 di Amerika Serikat.
Panggilan darurat pertama yang diterima oleh pusat operasi darurat 119 adalah sekitar pukul 22:15, perkiraan waktu terjadinya bencana. Tim penyelamat darurat pertama tiba di tempat kejadian 14 menit kemudian.
Kepala polisi nasional Korsel Yoon Hee Keun mengakui pasukan keamanan tak cukup memadai mengatasi kerumunan itu, meski sudah menerima banyak laporan bahaya.
Polisi Korsel juga menyatakan hanya mengerahkan 137 personel di hari perayaan Halloween itu. Sementara pengunjung mencapai lebih dari 100 ribu orang. Pihak keamanan mengaku tak menduga kerumunan akan sebesar itu.
Menanggapi kelalaian itu, Kepolisian Korea Selatan mencopot kepala Kantor Polisi Yongsan Lee Im Jae dan petugas pemantau situasi di Ryu Mi Jin selaku bagian dari Kepolisian Metropolitan Seoul yang bertugas memantau situasi.
Mereka dianggap lalai karena tak segera menanggapi panggilan darurat dari para pelapor.
(isa/rds)