Jakarta, CNN Indonesia --
Sepekan setelah tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, pemerintah belum bisa menyimpulkan penyebab insiden mematikan itu terjadi.
Sebanyak 156 orang tewas kehabisan napas dan henti jantung karena berdesak-desakan di gang-gang distrik hiburan Itaewon saat hendak merayakan Halloween pada Sabtu (29/11) malam. Sekitar 26 dari 156 korban tewas itu merupakan warga asing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski polisi masih menyelidiki tragedi paling mematikan di Korsel sejak 2014 itu, aparat mengungkapkan ada setidaknya 79 panggilan darurat yang diterima kepolisian Seoul di malam tragedi itu. Panggilan pertama diterima sekitar pukul 18.00 waktu setempat, atau sekitar empat jam sebelum korban tewas berjatuhan.
Sebanyak 11 panggilan dari 79 telepon darurat itu berisikan kekhawatiran warga yang ada di lokasi soal kerumunan massa dapat menimbulkan insiden besar. Salah satu telepon bahkan mengatakan langsung orang-orang bisa meninggal di sini karena berdesakan.
Berdasarkan transkrip 11 panggilan darurat itu, hanya satu yang dikategorikan sebagai "kode 0" yang artinya petugas harus dikerahkan ke lokasi kejadian secepat mungkin.
Tujuh panggilan lain dikategorikan "Kode 1" yang menyerukan agar laporan diprioritaskan, tetapi hanya ada empat kali peninjauan polisi ke lokasi.
Berikut rincian kronologi dan transkrip panggilan masuk dari para pelapor saat malam halloween di Itaewon yang diterima polisi hingga insiden itu terjadi.
[Gambas:Video CNN]
18.34
"Ini terjadi di gang sempit. Orang-orang yang mengantre masuk kelab, orang-orang yang datang dari Stasiun Itaewon, dan orang-orang yang keluar dari jalan (di atas) semuanya terjerat. Mereka mungkin bisa berdesakan sampai mati. Saya pikir (polisi) harus mengontrol orang-orang di pintu masuk (gang)."
20.09
"Ini di Itaewon, dan ada begitu banyak orang di sini, jatuh, melukai diri mereka sendiri. Ini kekacauan. Seseorang harus mengatur ini."
20.33
"Orang-orang berjatuhan di jalan, ini terlalu berbahaya. Saya pikir insiden besar mungkin terjadi. Ini di luar kendali. Saya pikir sesuatu bisa berubah menjadi sangat buruk."
20:53
"Ada begitu banyak orang di sini, mereka hampir diremukkan sampai mati. Ini benar-benar kekacauan."
21:00
"Begitu banyak orang di sini. Saya pikir kita sebentar lagi menghadapi bencana besar, semua tak bergerak. Saya kira Anda (polisi) harus datang ke sini dan mengendalikan situasi."
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>
21:02
"Halo, ini jalan Itaewon. Orang-orang semua saling mendorong di jalanan. Saya pikir ada sesuatu yang salah. Tolong lakukan sesuatu. Saya rasa seseorang benar-benar bisa mati di sini.
21:07
"Tolong lacak lokasi (saya) di sini. Tolong datang ke sini dan lakukan sesuatu (tidak bisa dibedakan jalan keluar masuk). Satu arah, tolong kendalikan kerumunan sehingga orang bisa pergi ke satu arah. "
21:10
Pelapor: "Halo, ini di Itaewon, Itaewon dekat (tidak jelas terdengar). Saya pikir semua orang di sini akan berjatuhan sampai mati."
Polisi: "Ada terlalu banyak orang?"
Pelapor: "Mereka bisa terhimpit hingga mati. Kami berada di sebuah festival. Bagaimana saya menjelaskan ini, Ini Halloween, dan semuanya benar-benar serius. Anak-anak di dalam semua berdesakan bisa mati."
Polisi: "Anda dimana?"
Pelapor: "Halloween, festival Halloween, Stasiun Itaewon."
Polisi: "Tolong beritahu saya nama tokonya."
Pelapor: "Ini bukan hanya beberapa toko. Ini seluruh jalan."
21:51
"Halo, kami ada di depan klub hip hop Itaewon 108. Ada terlalu banyak orang di sini, saya pikir Anda harus datang ke sini dan mengendalikan mereka. Bisakah Anda datang secepat mungkin? Ini benar-benar berbahaya."
22.10
"Ah sialan, saya melaporkan kasus di sini. Anda tahu Itaewon ramai, kan? Dan orang-orang astaga, turun ke gang dan saling mendorong. Saya pikir kita akan berjatuhan berdesakan sampai mati. Tolong kendalikan kerumunan di sini."
22:11
Pelapor: "Saya pikir kita akan berjatuhan sampai mati di sini. Ini bencana."
Polisi: "Apakah Anda dekat Stasiun Itaewon?"
Penelepon: "Ah...(berteriak), jalan belakang Itaewon, jalan belakang."
Polisi: "Kami sedang dalam perjalanan."
Sekitar pukul 22:11, polisi mulai menerima panggilan darurat soal korban berjatuhan tidak sadarkan diri.
Dikutip Korea Herald, usai tim penyelamat datang mereka menemukan banyak orang mengalami sesak napas dan henti jantung. Orang-orang yang terluka sulit dilarikan ke rumah sakit karena saat itu ambulans bahkan tak bisa masuk akibat lalu lintas yang macet total dan kerumunan orang yang masih berpesta.
Catatan polisi menunjukkan tidak ada panggilan darurat yang ditujukan ke nomor 119 sebelum tragedi Halloween di Itaewon terjadi. Nomor 119 merupakan saluran telepon khusus permintaan pertolongan dan penyelamatan darurat seperti 911 di Amerika Serikat.
Panggilan darurat pertama yang diterima oleh pusat operasi darurat 119 adalah sekitar pukul 22:15, perkiraan waktu terjadinya bencana. Tim penyelamat darurat pertama tiba di tempat kejadian 14 menit kemudian.
Kepala polisi nasional Korsel Yoon Hee Keun mengakui pasukan keamanan tak cukup memadai mengatasi kerumunan itu, meski sudah menerima banyak laporan bahaya.
Polisi Korsel juga menyatakan hanya mengerahkan 137 personel di hari perayaan Halloween itu. Sementara pengunjung mencapai lebih dari 100 ribu orang. Pihak keamanan mengaku tak menduga kerumunan akan sebesar itu.
Menanggapi kelalaian itu, Kepolisian Korea Selatan mencopot kepala Kantor Polisi Yongsan Lee Im Jae dan petugas pemantau situasi di Ryu Mi Jin selaku bagian dari Kepolisian Metropolitan Seoul yang bertugas memantau situasi.
Mereka dianggap lalai karena tak segera menanggapi panggilan darurat dari para pelapor.