PBB Sentil Elon Musk usai Jadi Bos Twitter

CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2022 12:25 WIB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mewanti-wanti Elon Musk harus menjamin hak asasi manusia HAM dalam menjalankan Twitter usai menjadi bos raksasa medsos itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mewanti-wanti Elon Musk harus menjamin hak asasi manusia HAM dalam menjalankan Twitter usai menjadi bos raksasa medsos itu. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) Volker Turk menyentil salah satu orang terkaya dunia Elon Musk setelah menjadi pemilik baru raksasa media sosial Twitter.

Turk mendesak Musk tetap memperhatikan hak asasi manusia terutama soal kebebasan berekspresi dan berpendapat di Twitter. Turk menyampaikan kritik itu dalam sebuah surat setelah Musk berencana melakukan perubahan pada Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat tersebut, Turk mengatakan Twitter merupakan bagian revolusi global yang mengubah cara orang berkomunikasi.

"Saya menulis dengan keprihatinan dan ketakutan soal area digital publik dan peran Twitter di dalamnya," kata Turk pada Sabtu (5/11), seperti dikutip Reuters.

Sebagaimana perusahaan pada umumnya, menurut Turk Twitter perlu memahami bahaya yang terkait dengan platform dan mengambil langkah untuk mengatasinya.

[Gambas:Video CNN]

"Seperti semua perusahaan, Twitter perlu memahami bahaya yang terkait dengan platformnya dan mengambil langkah untuk mengatasinya. Demi menghormati hak asasi manusia kita bersama harus menetapkan pagar pembatas untuk penggunaan dan evolusi platform," kata Turk.

"Singkatnya, saya mendesak Anda untuk memastikan hak asasi manusia menjadi pusat pengelolaan Twitter di bawah kepemimpinan Anda," ujar pejabat tinggi PBB itu menambahkan

Akhir Oktober lalu, Elon Musk resmi mengakuisisi Twitter. Tak lama setelahnya, ia memecat sekitar 50 persen karyawan perusahaan berlambang burung biru itu.

Beberapa yang dipecat yakni CEO Twitter Parag Agrawal, pejabat tinggi lain, tim hak asasi manusia, tim aksesibilitas, dan tim etika kecerdasan buatan.

Menanggapi pembelian Twitter oleh Musk, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan kekhawatiran terkait platform ini.

"Sekarang yang kita khawatirkan Elon Musk membeli bisnis yang menyebarkan kebohongan di seluruh dunia," kata Biden akhir pekan lalu.

Biden sebelumnya telah menyampaikan soal perlunya mengurangi ujaran kebencian dan informasi yang salah.

Sementara itu, Musk berjanji bakal memulihkan kebebasan berbicara sembari mencegah Twitter menjadi platform penuh kebohongan.



(isa/rds)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER