G7-NATO Kutuk Serangan Biadab Rudal Rusia ke Ukraina saat KTT G20

CNN Indonesia
Rabu, 16 Nov 2022 12:21 WIB
Presiden AS Joe Biden dan negara G7 serta perwakilan Uni Eropa dan NATO saat menggelar rapat darurat soal Rusia di Nusa Dua, Bali. (Foto: REUTERS/KEVIN LAMARQUE)
Nusa Dua, CNN Indonesia --

Negara G7 bersama perwakilan Uni Eropa serta Organisasi Pakta Negara Atlantik Utara (NATO) mengutuk keras serangan rudal "barbar" Rusia ke Ukraina pada Selasa (15/11).

Rusia dilaporkan menembakkan setidaknya 90 rudal rudal ke sejumlah wilayah di Ukraina pada Selasa. Serangan rudal itu berlangsung ketika negara G20, termasuk Rusia, menggelar pertemuan puncak di Nusa Dua, Bali.

"Kami mengutuk serangan rudal biadab yang dilakukan Rusia ke kota-kota Ukraina dan infrastruktur sipil pada Selasa," bunyi pernyataan bersama negara G7-NATO usai menggelar rapat darurat di Nusa Dua.

Mereka yang hadir dalam rapat darurat itu adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden, PM Inggris Rishi Sunak, Ketua Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Komisi Eropa von der Leyen, PM Kanada Justin Trudeau, PM Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Jepang Fumio Kishida, hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dalam rapat itu, Biden Cs juga membahas serangan rudal diduga buatan Rusia yang menghantam sebuah desa di Polandia yang berbatasan dengan Ukraina. Insiden yang menewaskan dua orang itu terjadi bersamaan ketika Rusia menghujani rudal daerah-daerah di Ukraina.

"Kami juga membahas ledakan yang terjadi di bagian timur Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina. Kami menawarkan dukungan penuh dan bantuan untuk penyelidikan yang sedang berlangsung di Polandia," bunyi pernyataan G7-NATO itu menambahkan.

"Kami setuju untuk tetap berkomunikasi secara erat untuk menentukan langkah selanjutnya yang tepat saat penyelidikan berlangsung."

Sebelum pertemuan darurat ini, Biden juga sudah menelepon Presiden Polandia, AndrzejDuda, untuk membahas langkah lanjutan.

Sementara itu, sejumlah pemimpin negara Eropa, termasuk Macron dan Scholz, juga sudah merilis pernyataan simpati terhadap warga Polandia.

Duda sendiri menegaskan bahwa Polandia belum mengetahui pihak yang menembakkan rudal buatan Rusia tersebut. Namun, militer Polandia sudah dalam posisi siaga.

Insiden ini menjadi sorotan karena Rusia selama ini menghindari konfrontasi langsung dengan negara anggota NATO.

NATO memegang prinsip bahwa gempuran terhadap salah satu anggota mereka merupakan serangan kepada blok itu secara keseluruhan.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK