Sebelum dugaan intervensi pemilu ini terjadi, hubungan kedua negara sejak 2018 memang sudah renggang.
Saat itu, Kanada menangkap eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou. Beijing pun membalas dengan menangkap dua warga Kanada atas tuduhan mata-mata.
Pada awal bulan ini, Menteri Industri Kanada François-Philippe Champagne juga memerintahkan tiga perusahaan China untuk melakukan divestasi dari mineral kritis di Kanada karena alasan keamanan nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi federal baru-baru ini juga sempat mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki jaringan rahasia "kantor polisi" ilegal China di Toronto.
Terkait peringatan Trudeau kepada Xi, Presiden Negeri Tirai Bambu itu marah karena isi pembicaraan mereka tersebar di media.
Dalam sebuah rekaman video, Xi meluapkan amarahnya itu menggunakan bahasa mandarin sembari tersenyum.
"Semua yang kita bicarakan bocor ke media dan itu tidak pantas," ujar penerjemah tersebut menyampaikan isi omongan Xi kepada Trudeau.
Setelah mendengarkan terjemahan tersebut, Trudeau hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Xi. Belum selesai berbicara, Xi kemudian menyampaikan kembali unek-uneknya dalam bahasa Mandarin.
"Jika Anda tulus, maka kita harus melakukan pembicaraan kita dengan sikap hormat satu sama lain. Jika tidak, akan ada konsekuensi tak terduga," katanya.
Trudeau langsung menyela ketika sang penerjemah baru saja sampai mengatakan, "Jika Anda tulus."
Ia langsung menyambar dengan berkata, "Di Kanada, kami meyakini dialog bebas dan terbuka dan terang-terangan. Kita akan terus bekerja sama secara konstruktif, tapi akan ada hal-hal yang kita tak sepaham."
Masih dengan tersenyum, Xi mengakhiri konfrontasinya dengan Trudeau lagi-lagi dalam bahasa Mandarin. Ia lalu menjabat tangan Trudeau dan melenggang pergi meninggalkan sang PM Kanada.
"Mari tentukan batasan-batasannya," ucap penerjemah menyampaikan kata-kata terakhir Xi kepada Trudeau ketika sang presiden beranjak pergi.
(blq/bac)