Diteror Korut Terus, Jet AS-Korsel Simulasi Tembak Pelontar Rudal

CNN Indonesia
Jumat, 18 Nov 2022 17:27 WIB
Amerika Serikat dan Korea Selatan menggelar latihan menembak peluncur rudal Korea Utara setelah diteror rudal terus-menerus oleh Poyongyang. (Foto: (South Korea Defense Ministry via AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat dan Korea Selatan menggelar latihan jet tempur bersama pada Jumat (18/11) setelah Korea Utara lagi-lagi meluncurkan rudal balistiknya yang jatuh di kawasan Laut Timur pagi tadi.

Kedua negara melatih jet tempur F-35A untuk meningkatkan kemampuan menyerang fasilitas terkait rudal Korea Utara, terutama pelontar peluru kendali mereka.

Kepala Staf Gabungan (JCS) menyatakan latihan bersama itu melibatkan empat jet siluman berjenis F-35A milik Angkatan Udara Korsel untuk menyerang kendaraan Transporter Erector Launcher Korea Utara dengan bom yang dipandu laser udara GBU-12.

Pesawat tempur itu juga terbang bersama empat jet F-16 milik Angkatan Udara AS. Latihan itu dilakukan di atas kawasan Laut Timur.

"Menunjukkan keinginan kuat mereka untuk menanggapi dengan tegas setiap ancaman dan provokasi, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara, dan kemampuan serta kesiapan mereka yang luar biasa untuk menyerang musuh dengan tepat," ujar JCS, seperti dikutip kantor berita Yonhap, Jumat.

Korut sebelumnya dilaporkan menembakkan rudal balistik pada pagi ini untuk kedua kalinya setelah mereka memprotes pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan sejumlah pemimpin negara lainnya di sela KTT G20 Bali.

Sebagaimana dilansir AFP, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan bahwa militer mereka mendeteksi "peluncuran rudal balistik yang belum teridentifikasi ke arah timur."

Rudal ini yang kedua kalinya setelah Korut meluncurkan misil ke arah Laut Timur pada Kamis (17/11).

Rudal pertama itu ditembakkan tak lama usai Menteri Luar Negeri Korut, Choe SonHui, mengkritik pertemuan trilateral antara AS, Korsel, dan Jepang di sela KTT G20 Bali.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meyakini ICBM Korut itu jatuh ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

"Rudal balistik yang diluncurkan oleh Korea Utara diyakini telah mendarat di ZEE (zona ekonomi eksklusif) kami di sebelah barat Hokkaido," kata Kishida, Jumat.

Kishida mengatakan peluncuran tersebut "benar-benar tidak dapat diterima."

Meski begitu, tidak ada laporan mengenai kerusakan pada kapal maupun pesawat.

"Kami membuat protes keras ke Korea Utara. Mereka mengulangi tindakan provokatif dengan frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami dengan tegas menyatakan lagi bahwa ini sama sekali tidak dapat diterima," kata Kishida.

Dia juga berujar saat ini Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan harus berkoordinasi erat "untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap Korea Utara."

(blq/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK