Mahathir Mohamad, Eks PM Malaysia yang Kalah Pemilu di Usia Senja

CNN Indonesia
Minggu, 20 Nov 2022 13:58 WIB
Data KPU Malaysia menunjukkan bahwa Mahathir Mohamad mendapatkan 4.566 suara, kalah dari Mohd Suhaimi Abdullah dengan 13.518 suara.
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad. (Foto: AP/Vincent Thian)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad gigit jari usai kalah telah dalam pemilu Malaysia 2022, Minggu (20/11). Kekalahan ini menjadi nestapa Mahathir yang sudah berumur hampir seabad.

Pria berusia 97 tahun tersebut kalah di daerah pemilihannya yang telah lama dipegangnya di Langkawi. Ini merupakan kekalahan elektoral pertama Mahathir lebih dari setengah abad, tepatnya selama 53 tahun.

Data KPU Malaysia menunjukkan bahwa Mahathir mendapatkan 4.566 suara dan telah kehilangan depositnya. Dia menempati posisi keempat dalam elektoral tersebut alias kalah telak oleh Mohd Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional (PN) dengan 13.518 dari 25.463 suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari kekalahan Mahathir Mohamad, mari mengenal lebih jauh politisi senior Negeri Jiran tersebut. Dikutip dari CNN, berikut kisah perjalanan karier Mahathir hingga dua kali menjadi PM Malaysia.

Mahathir Mohamad atau Datuk Seri Mahathir bin Mohamad lahir pada 10 Juli 1925, meski pada catatan resmi ditulis 20 Desember 1925. Ia lahir di Alor Setar, Kedah, Malaysia. Ia adalah putra seorang kepala sekolah bernama Mohamad Iskandar. Ibunya Wan Tempawan Wan Hanapi. Mahathir Mohamad lahir dari keluarga muslim.

Politikus senior Malaysia tersebut menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Sultan Abdul Hamid serta Sekolah Tinggi Ilmu Kedokteran Raja Edward VII di Singapura. Setelah lulus dengan gelar dokter pada 1953, ia sempat bekerja sebagai petugas medis pemerintah hingga 1957 sebelum membuka praktik sendiri.

Kiprah politiknya tercatat sejak 1946 di mana Mahathir bergabung ke dalam Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yakni partai dominan dalam koalisi pemerintahan yang berkuasa. Mahathir terpilih menjadi anggota parlemen untuk pertama kalinya pada 1964.

Namun, ia harus rela kehilangan kursi parlemen dan dikeluarkan dari UMNO pada 1969. Penyebabnya adalah advokasi Mahathir yang kuat terhadap nasionalisme etnis Melayu membuatnya berkonflik dengan PM Tunku Abdul Rahman.

Dua tahun kemudian, ada kebijakan ekonomi baru yang diadopsi pemerintah untuk memperbaiki situasi ekonomi di mana mewujudkan banyak gagasan yang telah disarankan oleh Mahathir. Pada akhirnya, ia kembali ke UMNO.

Mahathir bahkan langsung terpilih menjadi bagian Dewan Tertinggi UMNO pada 1972 dan menjadi senator di parlemen setahun setelahnya sebelum akhirnya terpilih sebagai menteri pendidikan pada 1974.

Karier Politik Mahathir Mohamad

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER