Berbeda dengan di demonstrasi pada umumnya, para pengunjuk rasa di China pada akhir pekan lalu tak membawa spanduk berisi protes, melainkan kertas putih kosong.
Demonstrasi membawa kertas putih itu menjalar di berbagai kota di China, mulai dari Beijing hingga Shanghai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reuters melaporkan bahwa sejumlah seruan demonstrasi yang tersebar di media sosial memang mengajak warga untuk turun ke jalan sembari membawa kertas putih kosong.
Kepala Biro China CNN, Stephen Jiang, mengatakan kertas putih ini merupakan simbol frustrasi warga karena tak dapat menyuarakan protes mereka secara terbuka akibat sensor ketat di China.
"Ada banyak kemarahan di dalam diri mereka, tapi mereka tak bisa mengekspresikannya," ucap Jiang.
China memang menerapkan sensor ketat di berbagai jejaring sosial. Segala bentuk protes terhadap pemerintah yang dituangkan di jagat maya akan hilang dalam sekejap.
Sensor serupa juga diterapkan ketika demonstrasi menjalar di berbagai kota di China sepanjang akhir pekan lalu.
Demonstrasi ini awalnya pecah karena warga memprotes kematian 10 orang akibat kebakaran di salah satu apartemen di Urumqi, Xinjiang.
Para warga menganggap korban berjatuhan karena petugas pemadam kebakaran terlambat tiba di lokasi lantaran terhambat lockdown Covid-19 yang terlampau ketat.
Berawal dari memprotes kebijakan lockdown Covid-19 yang terlampau ketat, para demonstran mulai terdengar meneriakkan slogan-slogan menuntut Presiden Xi Jinping mundur.
Protes tak hanya terlihat di jalanan, tapi juga berbagai jejaring sosial. Namun, China akan langsung menghapus setiap unggahan terkait protes terhadap pemerintahan.
Tak hilang akal, para warga akhirnya menggunakan kertas putih sebagai lambang protes mereka. Dengan demikian, pemerintah tak akan bisa menuntut mereka.
"Jika kalian takut pada kertas kosong, kalian lemah," ujar seorang warganet di jejaring sosial China, Weibo.
Penggunaan kertas putih dalam demonstrasi sebenarnya bukan hal asing. Pada 2020 lalu, demonstran di Hong Kong juga mengacungkan kertas putih untuk menghindari sensor pemerintah China.
Baru-baru ini, warga Moskow juga sempat terlihat membawa kertas putih saat memprotes invasi Rusia di Ukraina.
(has)