Pengacara dari Hatice Cengiz, yang merupakan tunangan Jamal Khashoggi, menuduh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) ingin memanipulasi sistem pengadilan Amerika Serikat.
Pengacara Cengiz yang bernama Keith Harper, mengatakan langkah tersebut ditempuh untuk "mengamankan impunitas" usai MbS diduga terlibat dalam pembunuhan Kashoggi pada 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dokumen pengajuan setebal 10 halaman, Harper mendesak Hakim Amerika Serikat John Bates agar menolak saran kontroversial dari Presiden Joe Biden.
Sebelumnya, Biden meminta MbS diberi kekebalan hukum atas kasus pembunuhan Khashoggi. AS menilai jabatan baru MbS sebagai perdana menteri, sudah pasti membuat dia memiliki kekebalan hukum.
Harper menyadari kebiasaan hukum tunduk pada pimpinan, tetapi ia menilai kasus ini berbeda. Sebab, Saudi terlibat dalam manuver hukum yang tak punya preseden dalam sejarah hukum internasional.
"Keputusan itu tak memaksa pengadilan ini untuk menyetujui upaya terang-terangan MbS untuk memanipulasi yurisdiksi pengadilan dan dengan demikian menjamin impunitas atas pembunuhan mengerikan yang dia perintahkan," kata dia, seperti dikutip The Guardian, Rabu (30/11).
Lebih lanjut, ia menerangkan AS dan Saudi tak membantah secara serius bahwa upaya itu disengaja untuk memanipulasi yurisdiksi pengadilan.
"Tak ada penunjukkan serupa yang pernah terjadi dalam sejarah hukum internasional," kata Harper.
Untuk memperkuat kasusnya, Harper mengatakan tak ada kasus lain dalam sejarah di mana seorang terdakwa diangkat ke jabatan tinggi hanya untuk diberikan kekebalan hukum.
Selain itu, perintah kerajaan yang menetapkan MbS sebagai perdana menteri menunjukkan bahwa raja akan terus memimpin sesi dewan menteri.
Harper juga berpendapat pemberian kekebalan pangeran Saudi itu tak akan meningkatkan rasa hormat internasional.
"Tidak mungkin Amerika Serikat, atau negara mana pun yang diatur oleh aturan hukum, akan mencari kekebalan dalam keadaan yang sama atau serupa," bantah Harper.
"Di Amerika Serikat, presiden tidak dapat secara otokratis menyatakan bahwa seorang anggota keluarga adalah 'kepala pemerintahan' untuk menghindari pertanggungjawaban di pengadilan asing," imbuh dia.
Sementara itu, pengacara MbS, Michael Kellogg, menilai Cengiz tak punya hak mengajukan kasus terhadap MbS.
Di hari sebelumnya, pengacara MbS juga mengatakan kasus tersebut hampir ditutup. Pemerintahan Biden, lanjut dia, pada dasarnya melepaskan pengadilan dari yurisdiksi soal masalah itu.
(isa/bac)