Putin Akan Kunjungi Wilayah Ukraina yang Dicaplok: Itu Kawasan Rusia

Tim | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Des 2022 21:45 WIB
Pemerintah Rusia mengumumkan Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi wilayah di timur Ukraina yang mereka caplok. Kremlin menegaskan kawasan itu milik Rusia. Pemerintah Rusia mengumumkan Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi wilayah di timur Ukraina yang mereka caplok. Kremlin menegaskan kawasan itu milik Rusia. (Sputnik via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Rusia mengumumkan Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi wilayah di timur Ukraina yang mereka caplok. Kremlin menegaskan bahwa kawasan itu milik Rusia.

"Di waktu yang tepat, [kunjungan] itu pasti akan terjadi, tentunya. Ini adalah kawasan Federasi Rusia," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Sabtu (3/12), seperti dikutip AFP.

Namun, Peskov tak membeberkan lebih lanjut waktu pasti Putin bakal berkunjung. Jika benar terjadi, ini bakal jadi kali pertama Putin menginjakkan kaki ke empat wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada Oktober lalu.

Keempat wilayah itu terdiri dari Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia. Rusia mengumumkan pencaplokan setelah keempat wilayah itu menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia.

Berdasarkan hasil referendum, mayoritas warga di keempat wilayah itu ingin bergabung dengan Rusia. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa tak mengakui pencaplokan itu.

PBB menuding Rusia menjadi dalang di balik referendum itu. Reuters melaporkan bahwa Rusia menggelar referendum itu karena semakin terdesak akibat gempuran balik pasukan Ukraina.

[Gambas:Video CNN]

Rusia sendiri sudah punya rekam jejak mencaplok wilayah Ukraina pada 2014 lalu. Saat itu, pergolakan pecah dan menyebabkan Crimea menggelar referendum.

Meski diduga banyak kecurangan, hasil akhir referendum itu menunjukkan sebagian besar warga Crimea ingin bergabung dengan Rusia. Moskow pun akhirnya mencaplok Crimea, walau tak pernah diakui komunitas internasional.

Kala itu, Luhansk dan Donetsk juga sebenarnya menggelar referendum untuk memisahkan diri dari Ukraina. Namun, hasil referendum itu tak diakui dunia.

Tak peduli kata dunia, kelompok separatis tetap memproklamirkan kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) sehari setelah referendum, memicu kecaman dunia.

(has/has)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER