Mahasiswa di Nanjing, China, menggelar protes menolak kebijakan lockdown di kampus, Senin (5/12) malam.
Protes itu dilakukan lantaran kampus mereka masih memberlakukan lockdown kala China mulai melonggarkan pakem nol-Covid usai warga ramai-ramai berunjuk rasa beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi itu terekam dalam video yang beredar di media sosial pada Selasa (6/12). Berdasarkan geolokasi AFP, para mahasiswa berunjuk rasa di Nanjing Tech University pada Senin malam dengan menuntut untuk meninggalkan kampus.
"Kekuatan Anda diberikan oleh mahasiswa, bukan oleh Anda sendiri," teriak satu mahasiswa dalam rekaman tersebut, seperti dikutip AFP.
"Layani para mahasiswa!"
Seorang siswa yang tidak ingin disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa protes itu terjadi sehari setelah kampus mengumumkan untuk menutup dan menghentikan kegiatan belajar mengajar selama lima hari karena mengidentifikasi satu kasus Covid-19.
Mahasiswa Nanjing Tech itu mengatakan rekan-rekannya tidak suka dengan komunikasi buruk dari pihak kampus. Mereka juga khawatir tak diizinkan pulang saat libur musim dingin.
Sebuah rekaman pun menunjukkan massa yang berdebat dengan perwakilan universitas dan berteriak agar para pemimpin institusi itu mundur.
"Jika kalian menyentuh kami, kalian akan jadi Foxconn kedua!" ancam seorang demonstran, merujuk pada protes bulan lalu di China tengah di sebuah pabrik yang dijalankan perusahaan Taiwan pemasok Apple.
Video lain juga memperlihatkan sebuah mobil polisi tiba di tempat kejadian dan pejabat universitas berjanji kepada mahasiswa bahwa mereka akan mengumpulkan aduan mahasiswa di dalam laporan.
Protes di Nanjing terjadi beberapa hari setelah orang-orang turun ke jalan di beberapa kota China yang mendesak penghentian kebijakan nol-Covid serta meminta Presiden China Xi Jinping mundur.
Mereka kala itu berkumpul di universitas elit Tsinghua dan Peking Beijing serta kampus-kampus di kota Xi'an, Guangzhou, dan Wuhan.
Pihak berwenang sejauh ini pun sudah mengambil langkah dengan melonggarkan sejumlah pembatasan buntut protes tersebut.
Pada Selasa, kantor dan bangunan komersial termasuk supermarket tak lagi mewajibkan pengunjung untuk melakukan tes Covid-19 dan menunjukkan hasil negatif.
Sejumlah kota lain termasuk Shanghai juga telah membatalkan aturan tes Covid-19 sejak beberapa hari terakhir.
(blq/bac)