Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, telah dan berencana membeli beragam alat utama sistem pertahanan (Alutsista) dari berbagai negara dalam dua tahun terakhir.
Pengamat menilai keputusan Prabowo memperbarui alutsista tepat waktu. Namun, mereka juga memperingatkan RI harus jeli membeli berbagai senjata itu agar beroperasi dengan maksimal jika digabungkan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alutsista (RI) ada yang umurnya sudah 30 tahun, ada yang 40 tahun, ada yang 50 tahun. Ini adalah langkah yang sangat wajar," kata pengamat pertahanan dari lembaga think tank Marapi Consulting Advisory, Helvas Ali, seperti dikutip Channel News Asia.
Berikut daftar alutsista yang akan dan telah dibeli Prabowo.
Pada 25 November lalu, Prabowo bertemu Menteri Pertahanan Prancis Sebastian Lecornu di Jakarta. Mereka membahas rencana RI memboyong dua kapal selam serang kelas Scorpene.
Kapal selam Scorpene memiliki empat generator diesel yang menyediakan daya 2.500 kW. Kapal ini juga dibekali dengan permanent magnet synchronous motor.
Scorpene mampu membawa 30 ranjau laut dan melanjut dengan kecepatan 20 knots (37 kilometer/ jam) di dalam air dan 12 knot (22 kilometer/ jam) di permukaan.
Kapal selam asal Prancis ini disebut dibangun secara khusus dengan berbekal sistem tempur Submarine Tactical Integrated COmbat System (SUBTICS) yang diterapkan kapal selam nuklir Angkatan Laut Prancis, demikian dikutip dari Military Today.
Di bulan yang sama, Prabowo menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin. Mereka melanjutkan diskusi soal pembelian jet tempur F-15.
"Kami tentunya mendukung upaya Menhan Prabowo guna melanjutkan modernisasi sistem pertahanan RI dan kapabilitasnya dan kami ingin membantu sebisa mungkin," kata Austin pada 21 November lalu.
Sebelumnya, AS sepakat menjual 36 jet tempur F-15 senilai US$14 miliar atau sekitar Rp200 triliun.
F-15 disebut memiliki keunggulan udara yang dicapai melalui perpaduan kemampuan manuver dan akselerasi, jangkauan, senjata, dan avionik.
Jet ini juga dibekali sistem elektronik dan persenjataan mendeteksi, memperoleh, melacak, serta menyerang pesawat lain saat beroperasi, demikian dikutip Air Force.
Lanjut baca di halaman berikutnya...