Iran Marah ke China 'Ikut Campur' Sengketa Pulau dengan UEA

CNN Indonesia
Senin, 12 Des 2022 12:54 WIB
Teheran memprotes pernyataan bersama China dan negara Dewan Kerja Sama Teluk Arab (GCC) yang salah satunya menyinggung sengketa pulau Iran-Uni Emirat Arab. (Foto: VIA REUTERS/SAUDI PRESS AGENCY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Iran memanggil duta besar China di Teheran, Chang Hua, sebagai bentuk protes keras atas pernyataan bersama Presiden Xi Jinping dengan negara Arab dalam KTT Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) di Riyadh pekan lalu.

Teheran memprotes salah satu pernyataan bersama China dan Arab Saudi Cs soal sejumlah pulau yang disengketakan Iran dan Uni Emirat Arab. Beberapa pulau itu di antaranya Greater Tunb, Lesser Tunb, dan Kepulauan Abu Musa di Selat Hormuz.

Melalui pernyataan, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, menegaskan bahwa pulau-pulau itu merupakan bagian "yang tak terpisahkan dari tanah murni Iran".

Amirabdollahian menegaskan setiap wilayah kedaulatan Iran "tidak akan pernah menjadi bahan negosiasi dengan negara mana pun".

Sengketa pulau antara Iran-UEA ini terjadi jauh sebelum Revolusi Iran 1979 terjadi, tepatnya setelah kemerdekaan UEA dari Inggris pada 1971.

Dalam KTT China-GCC kemarin, Presiden Xi Jinping dan negara Teluk Arab menyepakati rencana aksi bersama yang berfokus memperkuat kerja sama strategis antara kedua belah pihak, termasuk dalam menangani isu regional.

Dalam pernyataan bersama China-GCC, kedua belah pihak juga sepakat memasukkan permintaan UEA untuk mencari resolusi atau penyelesaian untuk sengketa pulau-pulau tersebut yang telah berlangsung lama.

Teheran menuturkan Dubes Chang mengerti posisi Iran dan menghormati kedaulatan teritorial negaranya.

Sementara itu, dilansir kantor berita Anadolu, Chang melalui pernyataan terpisah menegaskan kunjungan Xi Jinping ke Arab Saudi pekan lalu adalah untuk "membantu perdamaian dan stabilitas di kawasan."

Iran dan China merupakan sekutu regional yang dekat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah kedua negara menjalin kemitraan komprehensif jangka panjang di tengah ketegangan Teheran dan Beijing dengan Amerika Serikat.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK