Puncaknya, Jerman dan Prancis kembali berperang dalam perlawanan yang dikenal dengan Pertempuran Verdun. Perang itu terjadi pada 1916 dan merupakan peperangan terpanjang selama Perang Dunia I.
Pada 3 Agustus 1914 sore, Jerman mendeklarasikan perang lagi dengan Prancis. Padahal, dua hari sebelumnya Jerman juga mendeklarasikan perang dengan Rusia.
Beberapa jam kemudian, giliran Prancis yang dengan lantang turut mendeklarasikan perang dengan Jerman hingga mengerahkan pasukan ke Provinsi Alsace dan Lorraine yang dicaplok Jerman saat Perang Prancis-Prussia berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perang itu berlangsung sekitar 21 Februari-18 Desember 1916 di Front Barat, Prancis, tepatnya bukit utara Verdun-sur-Meuse.
Pasukan Jerman menyerang pertahanan Prancis, Wilayah Benteng Verdun (RFV, Région Fortifiée de Verdun) dan pertahanan Angkatan Darat Kedua Prancis di tepi kanan (timur) Meuse.
Menggunakan pengalaman Pertempuran Champagne Kedua pada 1915, Jerman berencana merebut Dataran Tinggi Meuse dari Prancis. Wilayah itu sangat strategis terutama untuk bertahan saat peperangan karena memiliki lokasi observasi yang baik untuk tembakan artileri.
Jerman awalnya berharap Prancis bakal mengerahkan seluruh strategi cadangan demi merebut kembali Dataran Tinggi Meuse dan menderita kerugian besar yang akhirnya dapat menguntungkan Jerman.
Setelah saling melakukan perlawanan, pasukan Prancis mampu melancarkan serangan balik hingga meraih kemenangan.
Meski begitu, Prancis harus membayar rugi dengan kehilangan 377.231 tentara sementara pasukan Jerman kehilangan 337 ribu pasukan.
(blq/rds)