Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, meramal perang bakal pecah di Eropa dan Amerika Serikat pada 2023 mendatang.
Sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia itu memproyeksi perang baru bakal terjadi antara Jerman dengan Prancis tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perang akan pecah antara Prancis dan Reich Keempat [penerus Nazi Jerman]. Eropa akan dibagi, pembagian Polandia akan diulang dalam prosesnya," kata Medvedev.
Jika dilihat dari kondisi saat ini, Jerman dan Prancis tidak memiliki konflik bilateral yang kentara seperti Rusia dan Ukraina. Prancis dan Jerman juga termasuk sekutu yang sama-sama menjadi anggota Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) dan Uni Eropa.
Namun apakah kedua negara pernah memiliki riwayat berkonflik? Jawaban sederhananya, Ya. Kedua negara itu bahkan pernah berperang hingga dua kali.
Mengutip Britannica, Jerman dan Prancis pernah saling mendeklarasikan perang pada 19 Juli 1870 yang dikenal dengan sebutan Perang Prancis-Prusia.
Perang bermula karena pencalonan Pangeran Leopold dari Hohenzollern-Sigmaringen untuk Takhta Spanyol yang saat itu kosong usai Ratu Isabella II digulingkan.
Pangeran Leopold saat itu dibujuk Kanselir Prusia, Otto von Bismarck, dan pemimpin de facto Spanyol, Juan Prim, untuk menerima takhta pada Juni 1870.
Pencalonan itu pun membuat Prancis khawatir. Prancis merasa terancam oleh kemungkinan bersatunya Prusia-Spanyol untuk melawan negaranya.
Pada 19 Juli 1870, Kaisar Prancis Napoleon III akhirnya menyatakan perang terhadap Prusia. Pertempuran diumumkan setelah penasihat militer kaisar memprediksi ada kemungkinan tentara Prancis bisa mengalahkan Prusia yang bisa dapat popularitas Prancis yang kala itu anjlok.
Sementara itu, Bismarck, sang kanselir Prusia, memandang perang yang berkobar itu sebagai kesempatan emas untuk menyatukan negara-negara Jerman Selatan dengan Prusia dan membangun Kekaisaran Jerman yang kokoh.
Setelah perang dimulai, perang-perang lain pun meletus seperti Pertempuran Mars-la-Tour dan Gravelotte pada Agustus 1870 dan Pertempuran Sedan pada September 1870.
Hingga pada akhirnya kedua negara melakukan gencatan senjata pada 28 Januari 1871.
Hasil dari perang Jerman dan Prancis yakni berdirinya Kekaisaran jerman dan Republik Ketiga Prancis (French Third Republic).
Sejak saat itu hingga 1914, hubungan kedua negara tersebut tak pernah stabil. Sebab, Prancis bertekad untuk memulihkan Alsace-Lorraine yang sempat dicaplok Jerman dan Jerman terus meningkatkan ambisi imperialisnya.
Jerman-Prancis perang lagi, siapa yang menang? baca di halaman berikutnya >>>