Ukraina Tolak Deklarasi Putin: Angkat Kaki Dulu, Baru Gencatan Senjata

CNN Indonesia
Jumat, 06 Jan 2023 06:00 WIB
Ukraina menolak mentah-mentah deklarasi gencatan senjata sementara yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama dua hari pada 6-7 Januari.
Ukraina menolak mentah-mentah deklarasi gencatan senjata sementara yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama dua hari pada 6-7 Januari. (REUTERS/MARKO DJURICA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina menolak mentah-mentah deklarasi gencatan senjata sementara yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama dua hari pada 6-7 Januari.

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan Rusia harus meninggalkan wilayah pendudukan di Ukraina terlebih dahulu sebelum menerapkan gencatan senjata. Ia bahkan menganggap deklarasi Putin itu hanya kemunafikan Rusia belaka dan menyebutnya propaganda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rusia harus meninggalkan wilayah pendudukan, baru setelah itu akan ada 'gencatan senjata sementara'. Simpan kemunafikan pada diri Anda sendiri," kata Podolyak di Twitter.

"Ini adalah gerakan propaganda yang lengkap dan tidak lebih," kata Podolyak dalam pernyataan terpisah.

Menurut Podolyak, Rusia tengah berusaha menemukan cara menurunkan intensitas pertempuran dan serangan ke pusat logistiknya.

[Gambas:Video CNN]

Ia menganggap deklarasi gencatan senjata diumumkan Putin untuk diam-diam memperkuat dan menyusun kembali agresinya di Ukraina.

Podolyak mengatakan deklarasi gencatan senjata adalah "tipuan dangkal".

"Tidak ada keinginan sedikit pun untuk mengakhiri perang," katanya, menambahkan: "Tidak perlu menanggapi inisiatif manipulatif yang jelas dari kepemimpinan Rusia".

Penolakan ini muncul setelah Putin memerintahkan gencatan senjata besok dan lusa yang bertepatan dengan perayaan Natal Kristen Ortodoks. Perayaan semacam ini banyak dirayakan besar-besaran oleh Rusia-Ukraina.

"Saya menginstruksikan Menteri Pertahanan Rusia menerapkan gencatan senjata di sepanjang garis kontak antara kedua belah pihak di Ukraina dari pukul 12.00 (09.00 GMT) pada 6 Januari 2023 hingga 24.00 (21.00 GMT) pada 7 Januari 2023," kata Putin melalui pernyataan yang dirilis Kremlin pada Kamis (5/1).

Gencatan senjata ditetapkan menyusul permintaan dari Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriarch Kirill, yang ingin tak ada peperangan selama hari raya keagamaan itu.

Ini adalah pertama kalinya Rusia memberlakukan gencatan senjata penuh di Ukraina sejak melancarkan invasi pada Februari 2022.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER