China Ungkap Alasan Sulit Pastikan Angka Kematian Akibat Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 06 Jan 2023 13:58 WIB
Kedubes China di AS ungkap alasan sulit memastikan angka kematian akibat Covid-19. (China Daily via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kedutaan Besar China di Washington membeberkan alasan negaranya sulit memastikan jumlah kematian akibat Covid-19 yang selama ini diprotes publik.

Juru bicara Kedubes China di Washington, Liu Pengyu, mengatakan Beijing kesulitan menghitung angka pasti lantaran negara itu menyetop tes Covid-19 terhadap semua penduduk.

"Setelah penyesuaian terhadap perkembangan Covid-19, China berhenti melakukan tes Covid-19 terhadap semua warga. Itu yang membuat (kami) sulit mengetahui secara akurat berapa jumlah kasus Covid-19 (di China)," kata Liu saat jumpa pers, seperti dikutip dari News Week, Kamis (5/1).

Liu mengakui kasus Covid-19 di China belakangan memang sedang melonjak. Meski begitu, dia menegaskan jumlah kasus kematian di Beijing tak lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain.

"Kami telah melihat peningkatan pesat dalam kasus Covid-19 baru-baru ini. Namun, secara global, China masih memiliki tingkat kasus akut dan kematian terendah," ujarnya.

"Lonjakan infeksi di China bukanlah kasus yang tak biasa dibanding tempat lain di dunia."

Dalam kesempatan itu, Liu menjelaskan bagaimana cara Beijing mengidentifikasi kasus positif virus Corona. Dia berujar ada dua kriteria untuk menentukan kematian akibat Covid-19 secara global.

Pertama, kematian yang secara langsung disebabkan oleh masalah pernapasan akibat infeksi Covid-19. Kedua, kematian dalam 28 hari setelah terjangkit virus Corona.

"Sederhananya, kematian terkait Covid-19 dan kematian bersamaan dengan infeksi Covid-19. China telah mengadopsi kriteria kematian kategori pertama sejak 2020," papar Liu.

Liu lantas kembali mengatakan bahwa kondisi saat ini tidak memungkinkan Negeri Tirai Bambu mengetahui angka yang akurat. Kendati demikian, para pejabat kini sedang mendalami jumlah kasus Covid-19 yang sebetulnya di Beijing.

"Di masa pandemi dan penularan yang cepat, sulit untuk mengatakan dengan tepat berapa tingkat kematian akibat kasus itu," kata Liu.

"Namun China kini sedang mengumpulkan informasi melalui kuesioner dan survei dan akan terus mengungkapkan informasi tentang kematian dan kasus yang parah sesuai dengan prinsip kebenaran, keterbukaan, dan transparansi," ucap dia.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Bocor Percakapan soal 250 Juta Positif Covid di China


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :