Sejumlah pejabat Korea Utara menjadi 'korban keganasan' Kim Jong Un selama menjadi pemimpin negara itu.
Kim tak segan mengeksekusi siapa saja yang menentang kebijakan dirinya. Ia juga memberikan hukuman yang dianggap 'gila' karena hal-hal yang remeh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga sipil, pejabat Korut, hingga anggota keluarga dia tercatat masuk dalam daftar nama yang sudah dieksekusi Kim.
Berikut deret pejabat Korut yang menjadi korban Kim, dihimpun dari berbagai sumber.
Mantan Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, dilaporkan dieksekusi pada 2022 dengan alasan yang masih misterius.
Ri merupakan Menlu Korut pada 2016. Ia diduga dieksekusi sekitar antara musim panas dan musim dingin tahun lalu.
Berdasarkan laporan Yonhap, empat atau lima pejabat Kemlu Korut lain dieksekusi tak lama setelah kematian Ri.
Sejauh ini, tak jelas alasan eks pejabat itu dieksekusi. Beberapa pihak menduga eksekusi tersebut berkaitan dengan sejumlah masalah di Kedutaan Besar Korut di Inggris.
Korut juga dikabarkan mengeksekusi utusan untuk urusan nuklir Pyongyang untuk Amerika Serikat, Kim Hyok Chol, pada Maret 2019.
Kim Hyok Chol dieksekusi di Bandara Airport, Pyongyang, usai dituduh menjadi mata-mata untuk AS dan mengkhianati pemimpin Korut.
"Dia tuduh menjadi mata-mata untuk Amerika Serikat karena melaporkan negosiasi dengan buruk tanpa memahami niat AS dengan benar," kata salah satu sumber, seperti dikutip Reuters.
Pada Februari, Kim Jong Un dan Presiden AS saat itu Donald Trump menggelar pertemuan membahas denuklirisasi di ibu kota Vietnam, Hanoi. Ini merupakan pertemuan kedua di antara mereka.
Namun, pertemuan tersebut tak menghasilkan kesepakatan apapun alias gagal.
Pemerintahan Kim Jong Un juga diklaim mengeksekusi Wakil Perdana Menteri Urusan Pendidikan Kim Yong Jin pada Juli 2018.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jeong Joon Hee, mengatakan pemerintah mengonfirmasi pejabat itu.
Kim Yong Jin dieksekusi regu tembak usai dituding menunjukkan sikap buruk saat rapat di parlemen sebulan sebelumnya. Dia juga dicap sebagai orang anti revolusi, demikian dikutip Yonhap.
Sebelum ditembak, dia diinterogasi pasukan keamanan dan Kementerian Korea.
Kepala Staf Angkatan Darat, Ri Yong Gil, kabarnya dieksekusi pada Februari 2016 dengan tuduhan korupsi.
Lanjut baca di halaman berikutnya...