5 Guyon 'Receh' Anwar Ibrahim saat Kunjungan ke Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 10 Jan 2023 07:07 WIB
PM Malaysia, Anwar Ibrahim, melempar sejumlah guyon 'receh' ketika menjadi pembicara di CT Corp Leadership Forum di Menara Bank Mega, Jakarta, pada Senin (9/1).
PM Malaysia, Anwar Ibrahim, melempar sejumlah guyon 'receh' ketika menjadi pembicara di CT Corp Leadership Forum di Menara Bank Mega, Jakarta, pada Senin (9/1). (AP/Achmad Ibrahim)

4. Pura-pura tak lihat protokoler

Anwar juga bercerita bahwa ia sangat menikmati perbincangan dengan Presiden Joko Widodo hingga lupa waktu. Ia pun sempat berpura-pura tak melihat protokoler yang sudah mengingatkan waktu hampir habis.

"Saya duduk dengan Presiden Jokowi tadi, lama. Lebih lama dari jadwal. Jadi saya lihat protokolnya sudah dua kali gerak-gerak. Kita pura-pura enggak lihat. Kok hidup kita mesti dikontrol oleh protokol semua? Menyiksa gitu. Hehe, maaf maaf," kata Anwar yang disambut gelak tawa peserta forum.

Dia lalu bercerita saat masih bebas bepergian tanpa harus dikontrol protokoler. Kala itu, dia merasa bebas ke sana-kemari, seperti untuk belanja dan jalan-jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingat kalau saya mau ke warung, [ya tinggal] ke warung. Saya mau jalan, [ya tinggal] jalan. Saya mau salam, [ya] salam. Tapi, kalau ada protokol kan lain," ucapnya.

5. Autobiografi buat yang mau pensiun

Anwar juga sempat berkelakar saat ditanya salah satu peserta forum soal kapan ia berencana meluncurkan autobiografi untuk merangkum kisah hidupnya yang menginspirasi.

Namun saat menjawab, dia justru bercanda dengan menyebut orang-orang yang menulis buku perjalanan hidup biasanya hampir pensiun.

"Autobiografi itu ditulis oleh orang-orang yang hampir pensiun. Saya baru satu bulan jadi perdana menteri sudah [diminta menulis autobiografi]," ujarnya terkekeh.

Kendati demikian, Anwar mengaku sedang menyusun "script" mengenai visi dan gagasan untuk Malaysia ke depan. Catatan itu dia buat saat masih di penjara.

"Saya menulis tentang rencana saya, bukan soal politik, tetapi visi dan ide untuk Malaysia. Catatan saya buat di penjara kemudian saya perbaiki. Itu namanya script. Dalam bahasa Melayu [disebut] madani," ucapnya.

"Tentang apa maksud kemapanan atau sustainability. Apa maksud caring and compassion. Apakah negara itu berkembang semata-mata dari sudut kekuatan ekonomi tanpa rahmah. Itu hal-hal yang bagaimana kita pulihkan trust."

(blq/has)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER