Rusia mengatakan Belarus bisa ikut terlibat menginvasi Ukraina jika Kyiv memutuskan "menyerang" salah satu dari mereka.
Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah TASS, pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia, Aleksey Polshchuk, mengatakan latihan militer bersama Minsk-Moskow selama ini dilakukan guna mencegah eskalasi.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, Polshchuk mewanti-wanti bahwa Belarus dapat bergabung dalam perang di Ukraina jika Misnk dan Moskow tiba-tiba diserang.
"Dari sudut pandang hukum, penggunaan kekuatan militer oleh rezim Kyiv atau invasi ke wilayah Belarus atau Rusia oleh angkatan bersenjata Ukraina bisa jadi alasan yang cukup untuk tanggapan kolektif," ucap Polishchuk kepada TASS pada Jumat (13/1).
Meski begitu, Polishchuk mengatakan keputusan itu pada akhirnya ada pada masing-masing pemimpin kedua negara.
Rusia dan Belarus memang sekutu dekat. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin memanfaatkan Belarus untuk menampung pasukannya sebelum dikerahkan menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu. Belarus memang berbatasan dengan Ukraina di sebelah utara.
Sejak Oktober lalu, Rusia telah mengerahkan pasukan ke Belarus untuk latihan militer bersama. Sejak itu, kedua negara sepakat mengintensifkan kerja sama militer.
Sejumlah pihak terutama Ukraina khawatir hubungan yang kian mesra antara Minsk-Moskow bakal dimanfaatkan Rusia melancarkan serangan baru ke Ukraina dari sisi utara.
Sementara itu, sejak September lalu, Ukraina terus melancarkan perlawanan terhadap Rusia hingga pasukan Putin mengalami kemunduran. Ukraina bahkan beberapa kali melancarkan serangan drone ke wilayah Rusia di dekat perbatasan kedua negara.
Meski begitu, Kyiv tidak pernah mengonfirmasi serangan semacam itu.
Dikutip Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah mewanti-wanti pasukannya harus siap siaga menghadapi segala ancaman, termasuk pengerahan pasukan asing di perbatasan dengan Belarus.
"Kami memahami bahwa selain pernyataan yang keras, kami tidak melihat sesuatu yang serius di sana, namun demikian kita harus tetap siap baik di perbatasan maupun di daerah lainnya," kata Zelensky.