Kenapa Kelompok Pemuja Setan Malah Tak Sembah dan Tak Percaya Setan?

tim | CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2023 18:09 WIB
Kelompok pemuja setan yang kerap bikin ngeri banyak orang hingga dihindari justru tidak menyembah dan tidak percaya setan. (AFP/Joseph Prezioso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok pemuja setan The Satanic Temple (TST) menjadi sorotan karena mengklaim bakal menggelar pertemuan terbesar dalam sejarah pada April mendatang di Amerika Serikat.

Pertemuan bertajuk SatanCon 2023 itu akan digelar di Boston, Massachusetts, dalam rangka hari jadi ke-10 pada 28-30 April mendatang.

Tak sedikit orang yang ngeri ketika mendengar kata pemuja setan. Sebab, para kaum ini identik dengan cerminan orang-orang yang mengagungkan setan bahkan diduga ikut menyembahnya seperti Tuhan.

Padahal, tak seperti namanya, para 'pemuja setan' justru kebanyakan bukanlah 'penyembah' setan. Sebagian besar pemuja setan sebetulnya adalah ateis atau yang tidak percaya agama.

Tak hanya TST, sejumlah kelompok pemuja setan ternama lainnya seperti Gereja Setan (Church of Satan) juga mengklaim tidak menyembah setan. Mereka bahkan mengklaim tidak mempercayai kalau setan atau iblis itu ada.

Dalam situs webnya, Gereja Setan menuliskan bahwa setan bagi mereka merupakan "simbol martabat, kebebasan, dan individualisme."

Setan disebut berfungsi sebagai "proyeksi metaforis eksternal dari potensi pribadi tertinggi" mereka.

"Kami tidak percaya pada Setan sebagai makhluk atau pribadi," tulis Gereja Setan seperti dikutip CNN.

Mereka menempatkan individu sebagai pusat alam semesta yang digambarkan oleh pendeta Peter Gilmore dari "a-theist" menjadi "I-theist".

Gereja yang didirikan pada 1960-an itu juga menjelaskan bahwa memuja setan artinya memuja sesuatu yang rasional yang selama ini dihilangkan dari paham supranatural dan takhayul "berbasis tradisi kuno".

Sementara itu, TST menganggap setan sebagai simbol "perlawanan" dan "pemberontak". Dalam sejumlah agama, setan dianggap makhluk yang selalu melawan dan menentang Tuhan. 

Dengan dasar itu, TST menjadikan setan sebagai simbol gerakannya yang akan selalu melawan dan menentang otoritas yang berkuasa demi memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.

"Misi The Satanic Temple adalah untuk mendorong kebajikan dan empati, menolak otoritas tirani, mengadvokasi akal sehat praktis, menentang ketidakadilan, dan mengejar tujuan mulia," demikian pernyataan TST dalam situsnya.

"Jika Anda bertanya: Saya ingin menjual jiwa saya, menjadi kaya, dan bergabung dengan Iluminati dan sebagainya. Tolong cari ke tempat lain, jangan ke kami. Jika Anda bertanya: Apakah kami menyembah setan? Tidak, kami juga tidak percaya pada keberadaan Setan atau hal-hal gaib," bunyi pernyataan di situs Kuil Setan atau TST.

Salah satu pendiri TST, Malcolm Jarry (bukan nama sebenarnya), mengaku kepada The New York Times bahwa ia sejatinya tak percaya kepada setan.

Namun, sedari dulu ia kerap membayangkan betapa efektif penyampaian pesan jika menggunakan organisasi berbau setan.



(tim/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK