Eks Anggota Parlemen Perempuan Afghanistan Tewas Ditembak di Rumahnya

CNN Indonesia
Minggu, 15 Jan 2023 21:55 WIB
Mantan anggota parlemen Afghanistan, Mursal Nabizada, tewas ditembak sejumlah pria bersenjata di rumahnya di Kota Kabul pada Sabtu (14/1) malam.
Ilustrasi. Mantan anggota parlemen Afghanistan, Mursal Nabizada, tewas ditembak sejumlah pria bersenjata di rumahnya di Kota Kabul pada Sabtu (14/1) malam. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan anggota parlemen Afghanistan, Mursal Nabizada, tewas ditembak sejumlah pria bersenjata di rumahnya di Kota Kabul pada Sabtu (14/1) malam.

"Nabizada bersama dengan salah satu pengawalnya ditembak mati di rumahnya," kata juru bicara kepolisian Kabul, Khalid Zadran, seperti dilansir AFP, Minggu (15/1).

Dalam insiden itu, saudara laki-laki Mursal juga mengalami luka-luka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasukan keamanan telah memulai penyelidikan serius atas insiden tersebut," katanya.

Mursal Nabizada terpilih anggota parlemen pada 2018, ketika pemerintahan sebelumnya yang didukung Amerika Serikat masih berkuasa. Namun, Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021.

Ia merupakan salah satu sosok yang menentang represi terhadap kebebasan perempuan usai Taliban kembali berkuasa.

Mantan anggota parlemen lainnya, Mariam Solaimankhil, mengungkapkan Mursal adalah sosok yang tak kenal takut untuk Afghanistan.

"Seorang perintis sejati, perempuan kuat dan blak-blakan yang membela apa yang dia yakini, bahkan saat menghadapi bahaya," katanya.

"Meski ditawari kesempatan untuk meninggalkan Afghanistan, dia memilih tinggal dan berjuang untuk rakyatnya."

[Gambas:Video CNN]

Sebelum Taliban kembali berkuasa, banyak perempuan bekerja di posisi strategis di Afghanistan selama dua dekade sejak invasi yang dipimpin AS.

Saat itu, perempuan mengisi posisi-posisi penting dengan profesi sebagai hakim, jurnalis, hingga politikus. Namun, perempuan-perempuan yang sudah merasakan kebebasan berprofesi itu meninggalkan Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa.

Setelah merebut kekuasaan, Taliban langsung menekan perempuan di hampir semua aspek kehidupan publik.

Mereka melarang perempuan mengakses pendidikan menengah dan tinggi dan pekerjaan sektor publik. Taliban bahkan melarang perempuan mengunjungi taman dan pemandian umum.

Mereka juga memerintahkan para perempuan untuk menggunakan burkak untuk menutupi tubuh di depan umum.

(cin/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER