Saksi Yeti Airlines: Dua Korban Masih Napas Sebelum Pesawat Terbakar

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2023 12:57 WIB
Saksi mata kecelakaan pesawat ATR 72 milik Yeti Airlines menyebutkan bahwa dua korban masih tampak bernapas sebelum pesawat berpenumpang 72 orang itu terbakar.
Saksi ungkap detik-detik bagian pesawat Yeti Airlines di Nepal terbakar dan menewaskan korban yang diduga sempat bernapas. (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saksi mata kecelakaan pesawat ATR 72 milik Yeti Airlines Nepal menyebutkan bahwa dua korban masih tampak bernapas sebelum pesawat itu terbakar.

Arun Tamu (44) mengatakan kepada AFP bahwa saat insiden terjadi, dia sedang berjalan di sekitar. Dia lantas menuju lokasi kecelakaan untuk membantu menyelamatkan korban pesawat jatuh tersebut.

"Beberapa dari kami langsung ke lokasi kecelakaan untuk menyelamatkan korban. Saya melihat setidaknya dua perempuan masih bernapas," kata Tamu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Namun) api semakin membesar hingga membuat kami kesulitan untuk mendekat."

Pesawat ATR 72 milik Yeti Airlines sebelumnya jatuh di jurang dekat bandara baru Pokhara, Minggu (15/1). Pesawat itu jatuh saat hendak mendarat di bandara wilayah itu.

[Gambas:Video CNN]

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat itu oleng sebelum jatuh menabrak jurang dan mengeluarkan dentuman yang sangat keras. Tak lama, helikopter datang untuk melakukan evakuasi.

Otoritas penerbangan sipil Nepal melaporkan setidaknya 68 orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Dari total 68 penumpang, 37 orang di antaranya merupakan laki-laki, 25 perempuan, tiga anak-anak, dan tiga bayi.

Otoritas juga membeberkan 15 penumpang merupakan warga negara asing dengan rincian lima warga India, empat warga Rusia, dua warga Korea, dan masing-masing satu warga Australia, Argentina, Prancis, dan Irlandia.

Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal, pun berbelasungkawa atas kematian 68 orang tersebut.

"[Saya] sangat sedih atas kecelakaan yang menyedihkan dan tragis ini," ujar Dahal, sebagaimana dilansir CNN.

"Saya dengan tulus meminta personel keamanan, semua badan-badan pemerintah Nepal dan publik untuk memulai penyelamatan efektif."

Pada hari ini (16/1), pemerintah Nepal bahkan mengumumkan hari berkabung nasional.

Tim evakuasi juga mulai melanjutkan kembali pencarian empat orang yang masih hilang dari kecelakaan tersebut.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER